Pembudidaya Gurame di Ciamis Terkendala Pemasaran

- 9 Juni 2021, 10:14 WIB
Melalui program "Mernek Jenek"  kelompok usaha budidaya ikan Gurame, Pokdakan Ulam Sari yang beranggotakan 18 orang warga Desa Mernek Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, masih panen gurami. Kelompok tersebut tetap eksis di tengah pandemi Covid 19 yang mengakibatkan lesunya ekonomi 2000.
Melalui program "Mernek Jenek" kelompok usaha budidaya ikan Gurame, Pokdakan Ulam Sari yang beranggotakan 18 orang warga Desa Mernek Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, masih panen gurami. Kelompok tersebut tetap eksis di tengah pandemi Covid 19 yang mengakibatkan lesunya ekonomi 2000. /Pikiran-Rakyat.com/Eviyanti/

“Dalam satu kali panen kami tidak kurang mengasilkan benih 5 hingga 6 ribu ekor, dengan harga jula Rp 300, selama ini kami hanya menjual pada petani perorangan saja yang memesan langsung datang ke rumah, kami masih kesulitan untuk menjual benih ikan dengan sekala besar karena belum ada bandar atau pasar yang menerima benih ikan gurame," jelasnya.

Disamikan Owoy, selama ini dirinya selalu terkendala dalam pemasaran, terkadang banyak bandar yang menolak karena mereka juga kesulitan untuk mesarakan anak ikan gurame.

Baca Juga: Wagub Uu Minta Maaf Kepada Warga Jabar, Wabup Garut : Enggal Sehat Pak Wagub

“Kami sempat menawarkan ke Balai Benih Ikan ( BBI) di Ciamis, Taskmalaya dan Bandung, tetapi mereka semuanya menolak dengan alasan tidak ada pesanan," keluhnya.

Diharapakan Owoy, pihak pemerintah harus ikut peduli untuk pemasaran, jangan hanya mengadakan pelatihan untuk budidayanya saja, sementara setelah petani sukses dalam budidaya kesulitan untuk pemasaran.***  

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x