KABAR PRIANGAN - Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya sudah puluhan tahun menjadi sentra penghasil buah kolang-kaling atau cangkaleng.
Saking banyaknya produksi kolang kaling di desa ini, banyak bandar dari berbagai daerah yang datang untuk membeli kolang kaling di Desa Tanjungsari ini.
Bahkan tak hanya saat Ramadhan saja usaha kolang-kaling di desa ini berjalan. Sepanjang tahun, para pengrajin terus memproduksi kolang kaling untuk memenuhi permintaan pasar yang datang dari berbagai daerah, termasuk dari luar Pulau Jawa.
Baca Juga: Menjelang Ramadan Warga Ciluluk Sumedang Ikuti Tradisi Ngagogo Ikan
"Meski banyak pula kolang-kaling dari berbagai desa di kecamatan lain di Kabupaten Tasikmalaya, akan tetapi di Desa Tanjungsari sejak nenek moyang dulu hingga turun temurun mengolah kolang-kaling," jelas salah seorang warga pengolah kolang-kaling, Apid (41).
Di Desa Tanjungsari, menanam pohon aren atau pohon nira sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Selain keharusan, pohon nira ini memang sangat banyak manfaatnya.
Bukan hanya kolang-kaling saja, tetapi juga untuk industri pembuatan gula aren, sapu ijuk, sapulidi, tepung aci, hingga batang pohonnya pun bisa dimanfaatkan untuk bangunan.
Pada hari-hari biasa memang permintaan kolang-kaling tidak banyak, Namun dalam dua bulan sebelum memasuki bulan ramadan, hampir seluruh warga Desa Tanjungsari memproduksi kolang kaling.