KABAR PRIANGAN - Salah satu hidangan takjil saat berbuka puasa yang paling sering dijumpai yakni kolak kolang-kaling, atau orang sunda menyebutnya kolek cangkaleng.
Akan tetapi, tahukan anda jika proses pengolahan buah pohon aren atau pohon nira (caruluk) untuk menjadi biji kolangkaling siap konsumsi yang putih bersih ini memerlukan proses yang cukup lumayan panjang.
Tidak mudah dalam mengolah buah nira (caruluk) untuk menjadi cangkaleng siap konsumsi. Jika salah dalam mengolah, maka tentu cangkaleng tidak bakalan untuk enak dimakan. Bahkan kita harus waspada pada getahnya yang akanmembuat gatal-gatal pada kulit.
Baca Juga: Thomas Verheydt Masuk Radar Pemain Incaran Persib Bandung Usai Ciro Alves Ditikung Bhayangkara FC
Dudu Sutisna (47) seorang pengolah cangkaleng di Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, menuturkan, dalam mengolah buah nira menjadi cangkaleng memerlukan waktu hingga berjam-jam.
Buah nira atau caruluk yang diperoleh ini harus disimpan terlebih dahulu selama beberapa hari guna mengeluarkan getahnya.
Kemudian buah nira direbus mempergunakan api sedang pembakaran kayu bakar selama dua kali proses perebusan.
Baca Juga: Mencekam! Video Angin Puting Beliung yang Melanda Kota Garut Beredar Luas di Media Sosial