KABAR PRIANGAN - Hari Valentine disebut juga Hari Kasih Sayang diperingati setiap 14 Februari. Meskipun setiap negara memiliki cara berbeda untuk menyatakan kasih sayang, tapi memberikan cokelat kepada orang terkasih merupakan salah satu hal yang melekat pada perayaan tersebut.
Karena itulah banyak toko swalayan yang menjadikan cokelat sebagai unsur utama dekorasi di bulan Februari. Memajangnya di banyak rak, bahkan memberikan banyak diskon.
Produk cokelat edisi valentine pun banyak bermunculan. Dihias cantik dengan kotak berbentuk hati berwarna pink, pita, dan bunga.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Bayah Banten, Dirasakan Hingga Skala III MMI
Memang sudah sejak lama cokelat menjadi simbol kasih sayang, kenyaman, dan sensualitas. Maka tak aneh jika cokelat dikaitkan dengan perayaan Hari Valentine. Dilansir Kabar-Priangan.com dari Smithsonian Magazine, awalnya cokelat hanya dikonsumsi oleh kaum bangsawan.
Kelas elite suku Aztec dan Maya menikmati minuman yang diracik dari kakao panggang, tepung jagung, vanila, madu, dan cabai. Pada masa tersebut, biji kakao memiliki nilai yang sama dengan emas. Bahkan digunakan untuk membayar pajak yang dipungut oleh penguasa Aztec.
Cokelat adalah olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma kakao L), tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan, tapi sekarang banyak dibudidaya di daerah tropis seperti Indonesia. Awal tahun 1600-an, tren cokelat telah menyebar ke seluruh Eropa.
Di London, rumah cokelat mulai menyaingi kedai kopi sebagai tempat berkumpul. Di Prancis, Madame de Sevigne menulis tentang konsumsi cokelat yang terjadi di seluruh istana Versailles pada tahun 1671, dan Louis IV meminumnya setiap hari.