Kenapa ya, Hari Valentine Identik Bagi-bagi Coklat? Ini Penjelasannya!

- 2 Februari 2023, 21:41 WIB
Hari Valentine identik berbagi coklat.*
Hari Valentine identik berbagi coklat.* /Ruby-Lane.com/

KABAR PRIANGAN - Hari Valentine disebut juga Hari Kasih Sayang diperingati setiap 14 Februari. Meskipun setiap negara memiliki cara berbeda untuk menyatakan kasih sayang, tapi memberikan cokelat kepada orang terkasih merupakan salah satu hal yang melekat pada perayaan tersebut.

Karena itulah banyak toko swalayan yang menjadikan cokelat sebagai unsur utama dekorasi di bulan Februari. Memajangnya di banyak rak, bahkan memberikan banyak diskon.

Produk cokelat edisi valentine pun banyak bermunculan. Dihias cantik dengan kotak berbentuk hati berwarna pink, pita, dan bunga.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Bayah Banten, Dirasakan Hingga Skala III MMI

Memang sudah sejak lama cokelat menjadi simbol kasih sayang, kenyaman, dan sensualitas. Maka tak aneh jika cokelat dikaitkan dengan perayaan Hari Valentine. Dilansir Kabar-Priangan.com dari Smithsonian Magazine, awalnya cokelat hanya dikonsumsi oleh kaum bangsawan.

Kelas elite suku Aztec dan Maya menikmati minuman yang diracik dari kakao panggang, tepung jagung, vanila, madu, dan cabai. Pada masa tersebut, biji kakao memiliki nilai yang sama dengan emas. Bahkan digunakan untuk membayar pajak yang dipungut oleh penguasa Aztec.

Cokelat adalah olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma kakao L), tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan, tapi sekarang banyak dibudidaya di daerah tropis seperti Indonesia. Awal tahun 1600-an, tren cokelat telah menyebar ke seluruh Eropa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 3 Februari 2023: Sagitarius Rentan Kena Infeksi, Kesehatan Scorpio Stabil, Libra?

Di London, rumah cokelat mulai menyaingi kedai kopi sebagai tempat berkumpul. Di Prancis, Madame de Sevigne menulis tentang konsumsi cokelat yang terjadi di seluruh istana Versailles pada tahun 1671, dan Louis IV meminumnya setiap hari.

Pada Era Victoria, orang-orang suka memberikan pasangan mereka hadiah dan kartu berhias Cupid, seorang dewa dalam mitologi Yunani menyerupai anak kecil sintal bersayap yang siap menembakan panahnya kepada orang yang sedang jatuh cinta.

Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh Richard Cadbury, keturunan keluarga pembuat coklat. Ia memiliki ide untuk membuat coklat "bisa dimakan". Lalu menaruhnya didalam kotak berhiaskan gambar cupid dan kuncup mawar.

Baca Juga: Dugaan Upaya Penculikan Anak di Ciamis Hebohkan Warga, Perempuan Tak Dikenal Sempat Ajak Siswa SD Pergi

Tahun 1861, Cadbury membuat inovasi membuat kotak coklat berbentuk hati yang juga bisa digunakan untuk menaruh kenang-kenangan.

Komersialisasi Hari Valentine berkembang pesat di Amerika. Tahun 1907, Milton Hershey, pembuat karamel berlapis coklat, meluncurkan produk "Kiss" dengan bentuk tetesan air mata.

Produk tersebut diproduksi secara masal dan dijual murah, bahkan diiklankan dengan slogan "makanan paling bergizi".

 Baca Juga: Isu Penculikan Anak Bikin Resah, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Edarkan Surat Kewaspadaan ke SD-SD

Russell Stover dan istrinya, Clara Stover, pada tahun 1923 membuka beberapa pabrik, untuk membuat cokelat Valentine. Mereka lalu mengemasnya dalam kotak berbentuk hati, dan dipasarkan di department store di Midwest.

"Secret Lace Heart", kotak cokelat yang dilapisi satin dan renda hitam, merupakan salah satu produk Stover yang fenomenal. Produk tersebut disimpan di rak-rak toko, dan mudah diakses.

Pada tahun 2015, perusahaan tersebut telah memiliki 3.000 karyawan, dengan pendapatan $600 juta pertahunnya. Russell Stover menjadi perusahaan cokelat kotak nomor satu di Amerika Serikat.***

 



Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x