Sering Alami 4 Gangguan Tidur Seperti Ini Tanda Kamu Menderita Insomnia Kronis! Ini Cara Mengatasainya

- 7 Agustus 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi Insomnia Kronis
Ilustrasi Insomnia Kronis //Pixabay/@Stevanamer/

KABAR PRIANGAN - Sering alami 4 gangguan tidur seperti ini tanda kamu menderita insomnia kronis! Ini cara mengatasinya. Gangguan tidur atau dikenal dengan insomnia sangat mempengaruhi kesehatan, hal ini disebabkan oleh banyak faktor baik itu berupa fisik atau mental.

Tubuh memerlukan waktu tidur yang cukup untuk istirahat, tetapi pengidap insomnia tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Akibat gangguan ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, untuk itu simak informasi mengenai Tkamu-Tkamu Insomnia Kronis dan Langkah Penanganannya!

Baca Juga: Cara Menghilangkan Gangguan Tidur atau Insomnia ala dr. Zaidul Akbar

Waktu Tidur yang Ideal

Waktu tidur yang ideal disesuaikan dengan tingkat usia, secara umum kebutuhan tidur dibagi menjadi 9 kelompok, yaitu:

  1. Bayi dengan usia 0 - 3 bulan memerlukan waktu tidur sekitar 14 - 17 jam/hari.
  2. Bayi dengan usia 4 - 11 bulan memerlukan waktu tidur sekitar 12 - 15 jam/hari.
  3. Balita dengan usia 1 - 2 tahun memerlukan waktu tidur sekitar 11 - 14 jam/hari
  4. Pra-sekolah dengan usia 3 - 5 tahun memerlukan waktu tidur sekitar 10 - 13 jam/hari.
  5. Usia sekolah dengan usia 6 - 13 tahun memerlukan waktu tidur sekitar 9 - 11 jam/hari.
  6. Remaja dengan usia 14 - 17 tahun memerlukan waktu tidur sekitar 8 - 10 jam/hari.
  7. Pasca remaja dengan usia 18 - 25 tahun memerlukan waktur tidur sekitar 7 - 9 jam/hari.
  8. Dewasa dengan usia 26 - 64 tahun memerlukan waktu tidur sekitar 7 - 9 jam/hari.
  9. Lanjut usia dengan usia 65 tahun ke atas memerlukan waktu tidur sekitar 7 - 8 jam/hari.

Waktu tidur harus terpenuhi berdasarkan rentang usia, karena setiap orang memiliki kebutuhan waktu tidur yang berbeda. penyakit Insomnia memberikan pengaruh buruk terhdap kesehatan mulai dari kekebalan imunisasi menurun, mempengaruhi mental hingga menurunkan daya fokus.

Kondisi insomnia dilansir dari surat kabar harian Antara pada Selasa, 6 Agustus 2024 menurut Juru bicara American Academy of Sleep Medicine (AASM) Indira Gurubhagavatula, MD, MP mengatakan kondisi insomnia adalah keadaan seseorang mengalami kesulitan tidur atau tetap tertidur atau secara reguler bangun lebih awal dari yang diinginkan meski punya cukup waktu untuk tidur.

Baca Juga: Sulit Tidur Usai Pencoblosan Pemilu 2024, Seorang Caleg Curhat kepada Pimpinan Ponpes di Panumbangan Ciamis

Banyak orang mengalami insomnia akut atau insomnia penyesuaian, biasanya terjadi saat merespon situasi yang menimbulkan stres. Selain itu kondisi insomnia ini berlangsung beberapa hari hingga masuk fase berminggu-minggu, gejala ini akan berhenti ketika penderita dapat mengatasi rasa stres menurut profesor kesehatan tidur dari University of Pennsylvania Perelman School of Medicine.

Psikolog klinis dan ahli gangguan tidur di South Psychology di Colorado Nathan Baumann, PhD menjelaskan stres, kecemasan, dan kekhawatiran berpengaruh dalam menimbulkan gangguan ritme sirkadian seseorang, tentu hal ini berujung pada insomnia. Gangguan ini dapat menjadi kronis apabila berlangsung selama 3 bulan atau lebih dan terjadi setidaknya 3 kali dalam seminggu.

Halaman:

Editor: Yuni Kartika

Sumber: ANTARA, halodoc.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Berita Pilgub