KABAR PRIANGAN - Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang makna di balik label Made in China yang menempel pada begitu banyak barang di sekitar kita? Di balik kata sederhana itu tersimpan kisah yang jauh lebih kompleks tentang globalisasi, identitas, dan perubahan zaman.
Pertunjukan teater Made in China yang diproduksi oleh Ngaos Art akan mengajak kita untuk merenung lebih dalam tentang makna di balik label tersebut. Disutradarai oleh AB Asmarandana dan dibintangi oleh Kahfi Nurul Asror dan Rika Mustika, pertunjukan ini menyajikan sebuah eksplorasi yang mendalam tentang bagaimana pengaruh globalisasi telah merembes ke dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Kiprah AB Asmarandana dan Ngaos Art, Jendela Seni dan Refleksi Sosial di Tasikmalaya
Melalui dialog yang tajam, simbolisme yang kuat, dan pertunjukan yang memukau, Made in China mengajak penonton untuk merenungkan identitas, budaya, dan tempat kita di dunia yang semakin terhubung.
Konflik Identitas dalam Dunia yang Global
Salah satu tema sentral dalam pertunjukan ini adalah konflik identitas. Dalam era globalisasi, kita seringkali dihadapkan pada pertentangan antara akar budaya dengan pengaruh budaya asing. Melalui karakter-karakter yang kompleks dan dialog yang penuh nuansa, Made in China menyoroti bagaimana individu berjuang untuk menemukan jati diri di tengah arus globalisasi yang deras.
Dialog yang menggunakan bahasa Inggris dan Arab dengan fasih menciptakan kontras yang menarik antara tradisi dan modernitas. Penggunaan simbol-simbol seperti jubah, surban, dan laptop semakin memperkaya makna yang ingin disampaikan. Misalnya, kehadiran laptop sebagai representasi teknologi modern menciptakan pertentangan dengan nilai-nilai tradisional yang diwakili oleh jubah dan surban.
Kritik Sosial yang Terselubung
Selain mengangkat tema identitas, Made in China juga menyajikan kritik sosial yang tajam terhadap konsumerisme dan dampaknya terhadap masyarakat. Melalui penggunaan metafora dan simbolisme, pertunjukan ini menyoroti bagaimana ketergantungan kita pada barang-barang produksi massal telah mengubah cara memandang diri sendiri dan dunia di sekitar kita.