Turki Melakukan Masa Berkabung 7 Hari, Setelah Gempa 7,8 SR yang Mengakibatkan Ribuan Orang Meninggal

- 7 Februari 2023, 20:38 WIB
Gempa 7.8 Skala Richter mengguncang Turki yang menewaskan banyak orang.
Gempa 7.8 Skala Richter mengguncang Turki yang menewaskan banyak orang. /Tangkapan layar antaranews.com/

KABAR PRIANGAN - Gempa dengan kekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang Turki dan Suriah, dua negara yang letaknya bertetangga. Gempa ini merupakan yang bencana terbesar sejak gempa Erzincan 1939.

Sejumlah media asing melaporkan, gempa sering terjadi di Turki karena Turki berada di jalur gempa yang paling aktif di dunia. Terutama karena adanya dua patahan lempeng yaitu lempeng Anatolia.

Dilansir dari antaranews.com setidaknya 2.921 orang tewas dan 15.834 lainnya terluka di 10 provinsi di Turki akibat dua gempa besar yang mengguncang wilayah selatan negara itu, menurut keterangan lembaga bencana nasional pada Selasa 7 Februari 2023 pagi. Jumlah itu kemungkinan besar bertambah.

Baca Juga: Miris, Dua Anak Kandung Dianiaya Orangtuanya di Cimahi, Seorang Anak yang Perempuan Meninggal

Sebelumnya pada Senin 6 Februari 2023 pagi, gempa berkekuatan magnitudo 7,7 melanda distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras dan mengguncang hebat sejumlah provinsi lain, termasuk Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Ormaniye, Hatay dan Kilis.

Kemudian pada pukul 13.24 waktu setempat (pukul 17.24 WIB) gempa berkekuatan magnitudo 7,6 berpusat di Distrik Elbistan Kahramanmaras mengguncang wilayah itu.

Yunus Sezer, kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), mengatakan gempa tersebut diikuti 243 gempa susulan dan menyebabkan 6.217 gedung roboh. Sezer menambahkan sekitar 16.400 petugas pencarian dan penyelamatan dikerahkan di wilayah terdampak gempa, dan hingga kini ada 65 negara yang telah menawarkan bantuan.

Baca Juga: Polres Garut Hentikan Proses Hukum Kasus Pembakaran Masjid di Leles, Pelaku Dipastikan ODGJ

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan, 338.000 korban gempa telah ditampung di sejumlah asrama, universitas, dan penampungan. Menurut Manajer Umum Penanggulangan Risiko dari AFAD, Orhan Tatar, dana darurat sebesar 250 juta lira (sekitar Rp202 miliar) telah dikirimkan ke provinsi terdampak.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x