KABAR PRIANGAN - Sosial media menjadi salah satu potensi ladang perekonomian, Indonesia banyak sekali melahirkan content creator yang terkenal dengan karya-karyanya baik di kanal YouTube atau TikTok. Baru-baru ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan CEO TikTok Shou Zi Chew dan CEO YouTube Neal Mohan membahas mengenai potensi digital ekonomi Indonesia.
Erick Thohir mengungkapkan hasil bahasan mengenai potensi perekonomian digital NKRI akan mencapai Rp4.500 triliun. Selain itu, jumlah tersebut akan memposisikan Indonesia menjadi penghasil perekonomian terbesar di Asia Tenggara, seperti disampaikan Erick Thohir dalam akun instagramnya @erickthohir dilansir pada Jumat, 26 Juli 2024.
Neal Mohan dan Shou Zi Chew dukung potensi digital Indonesia
Pertemuan yang berlangsung di di Museum Louvre, Prancis mengungkapkan Mohan dan Chew mendukung potensi digital ekonomi yang dimiliki Indonesia. Selain itu, mereka percaya bahwa perekonomian digital Indonesia akan berkembang. "Mereka percaya dan siap mendukung potensi digital ekonomi yang dimiliki Indonesia. Mereka juga siap untuk mendorong kreator dalam negeri dengan tetap menjaga kultur Indonesia yang baik ke seluruh dunia,” tulis Erick.
Perkembangan potensi digital ekonomi ini menjadi salah satu hal yang positif untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan adanya dukungan dari CEO TikTok Shou Zi Chew dan CEO YouTube Neal Mohan merupakan kabar yang baik, terutama tetap berpedoman lada menjaga kultur Indonesia yang baik ke seluruh dunia.
Bertemu bos Grameen Bank Muhammad Yunus
Dilansir Antara, Erick Thohir juga bertemu dengan Muhammad Yunus sebagai pendiri Grameen Bank dan Lakshmi Mittal sebagai pemilik pabrik baja terbesar kedua di dunia. Pertemuan yang bertepatan dengan acara makan malam bersama International Olympic Committee (IOC). "Grameen Bank yang didirikan Muhammad Yunus memiliki tujuan untuk memberikan pinjaman skala kecil untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tidak mampu meminjam dari bank umum. Konsep ini menjadi inspirasi untuk program yang sudah dijalankan di Indonesia yaitu PNM Mekaar yang saat ini sudah memiliki 15,2 juta nasabah," tutur Erick Thohir .***