Kolaborasi Global Indonesia dan CDC Afrika di Forum IAF: Komitmen Bersama untuk Atasi Penyakit Menular Mpox

- 5 September 2024, 11:00 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) Dr. Jean Kaseya untuk membahas situasi terkini dan kolaborasi yang dibutuhkan bagi Afrika
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) Dr. Jean Kaseya untuk membahas situasi terkini dan kolaborasi yang dibutuhkan bagi Afrika //sehatnegeriku.kemkes.go.id/

KABAR PRIANGAN - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaksanakan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal CDC Afrika, Dr. Jean Kaseya, untuk mendalami situasi terkini dan merancang strategi kolaborasi baru bagi Afrika. Pertemuan ini diadakan di sela-sela Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2, yang berlangsung di Bali pada Selasa, 3 September.

Dalam konteks upaya memperkuat sistem kesehatan Afrika, Indonesia mendorong solidaritas global sebagai bagian dari tanggung jawabnya sebagai tuan rumah Forum Indonesia-Afrika. Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan CDC Afrika dalam membangun kemitraan strategis di sektor kesehatan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mengembangkan kerja sama dalam pengendalian penyakit menular, baik di tingkat regional maupun internasional. Kolaborasi ini dianggap krusial untuk menangani tantangan kesehatan yang berkembang di Afrika, terutama di tengah ancaman penyakit menular yang memerlukan respon cepat dan efektif.

Baca Juga: Setelah Lama Menghilang Akhirnya Kaesang Pangarep, Putra Bungsu dari Presiden Jokowi Itu Muncul ke Publik!

Sebagai langkah konkret dalam kerjasama ini, Indonesia akan menyuplai 30 unit alat tes cepat molekuler atau rapid molecular testing instruments (TCM/Tes Cepat Molekuler ID Care) melalui CDC Afrika. Alat ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi berbagai penyakit menular, termasuk Mpox, TB, HIV, dan lainnya. Selain itu, Indonesia akan mengirimkan 12.000 alat uji khusus untuk deteksi Mpox dan 400 botol obat antivirus Tecovirimat, yang dirancang untuk membantu pengobatan Mpox. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas diagnosis dan pengobatan di Afrika, yang merupakan bagian integral dari upaya global dalam pengendalian penyakit.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan harapannya bahwa kerja sama ini akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Afrika, serta mendukung upaya kementerian dalam menyediakan vaksin Mpox ke Afrika. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan sistem kesehatan secara menyeluruh, baik di Indonesia maupun di kawasan-kawasan lainnya.

Baca Juga: Polisi Amankan 465 Gram Sabu, Tiga Pengedar di Kota Tasikmalaya Diamankan

Dalam hal ini, Indonesia siap memberikan dukungan teknis dan berbagi keahlian melalui berbagai platform, termasuk GISAID Academy, yang merupakan wadah penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penanganan kesehatan global.

Dalam kesempatan Forum Indonesia-Afrika ke-2, Dr. Jean Kaseya juga berperan sebagai pembicara utama dalam sesi berbagi informasi mengenai Mpox, dengan fokus khusus pada situasi di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk negara-negara ASEAN. Dr. Kaseya mengimbau ASEAN untuk berpartisipasi dalam pengendalian Mpox di Afrika, serta mengusulkan pembentukan kerja sama trilateral antara ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin.

Halaman:

Editor: Yuni Kartika

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Berita Pilgub