Pembunuh Keluarga Muslim di London Jaksa Sebut Teroris, PM Kanada: Tindakan Brutal, Pengecut & Kurang Ajar

15 Juni 2021, 13:17 WIB
Pelayat berkumpul untuk pemakaman bagi anggota keluarga Afzaal di Islamic Center of Southwest Ontario di London, Kanada, Sabtu 12 Juni 2021. /Daily Sabah/ AFP Photo/

KABAR PRIANGAN - Pihak Kejaksaan di Kanada, mendakwa seorang pria yang dituduh membunuh empat anggota keluarga Muslim di London, Ontario dengan tuduhan terorisme, Senin 14 Juni 2021.

Jaksa mengatakan pembunuhan yang dilakukan Nathaniel Veltman merupakan tindakan terorisme dan penuntut telah meningkatkan tuduhan tersebut di bawah hukum pidana Kanada.

Polisi menuduh insiden itu merupakan serangan terencana yang menargetkan umat Islam.

Baca Juga: Apa Kabar PLN Garut? Ikan Koi Jutaan Rupiah Mati Gegara Padam Listrik

Veltman juga menghadapi satu tuduhan percobaan pembunuhan karena aktivitas terorisme.

Tuduhan yang ditingkatkan diajukan ketika Veltman membuat penampilan pengadilan singkat melalui video Senin pagi. Dia belum memasukkan pembelaan.

Daily Sabah, melaporkan keluarga korban itu yakni Salman Afzaal (46), istrinya Madiha Salman (44 ), putri mereka Yumna (15), dan neneknya Talat Afzaal (74), tewas saat keluar untuk jalan-jalan sore pada 6 Juni.  Sedangkan anak laki-laki tua bernama Fayez, terluka parah tetapi diperkirakan akan pulih.

Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor Tertabrak Kereta Api di Tasikmalaya, 1 Tewas dan 1 Luka

Pembunuhan itu dikecam masyarakat Kanada, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan kesedihannya dan para politisi memberikan penghormatan kepada para korban, dengan mengheningkan cipta dan ucapan bela sungkawa.

"Akhir-akhir ini, banyak orang Kanada menikmati jalan-jalan sore untuk mendapatkan sedikit udara segar setelah seharian di rumah selama pandemi ini," kata Trudeau dilansir kabar-priangan.com dari Dailly Sabah, Selasa 15 Juni 2021.

Dia mengaku prihatain atas kejadian tersebut serta mengecam keras tindakan itu. Ia menyebutnya aksi tersebut sebagai tindakan brutal, pengecut, dan kurang ajar.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Bus versus Luxio, 1 Tewas dan 5 Luka-luka

"Pada hari Minggu, di London, Ontario, itulah yang dilakukan seorang nenek, dua orang tua, dan dua anak, tetapi tidak seperti malam lainnya, keluarga ini tidak pernah pulang," ujarnya.

"Nyawa mereka diambil dalam tindakan kekerasan yang brutal, pengecut dan kurang ajar. Pembunuhan ini bukan kecelakaan. Ini adalah serangan teroris, dimotivasi oleh kebencian, di jantung salah satu komunitas kami," kata Trudeau menegaskan.

Hal senada disampaikan Ketua Partai Konservatif, Erin O'Toole. Ia mengecam tidakan itu yang disebutnya sebagai tindakan yang merusak kebebasan. 

Baca Juga: Alumni SDN Ciawi 2 Tasik, Bangun Rumah Layak Huni untuk Sahabat yang Jadi Pemulung

"Kebebasan untuk beribadah tidak akan ada tanpa kebebasan dari rasa takut, dan setiap orang Kanada memiliki hak untuk itu," katanya.

Dikutip Daily, Canadian Broadcasting Corporation (CBC) melaporkan, Fayez bersekolah di London Islamic School, sementara saudara perempuannya, Yumna, lulus dari sekolah tersebut tahun lalu dan merupakan siswa kelas sembilan di Oakridge Secondary School.

Ibu mereka, Madiha, menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di bidang teknik sipil dan lingkungan agar bisa mendapatkan pekerjaan dan menggarap isu lingkungan. Salman digambarkan sebagai orang yang rendah hati yang terlibat dalam proyek-proyek di masjid setempat.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Sep Sobar

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler