KABAR PRIANGAN - Peluncuran setidaknya sepuluh buah buku dalam setahun terakhir dengan tema Tasikmalaya mengindikasikan semangat literasi di kota santri mulai tumbuh lagi. Terlebih, dari 10 judul buku menghadirkan lebih 300-an penulis kalangan pelajar, mahasiswa dan umum.
Hal itu pula yang membuat Dr Asep M Tamam, pegiat literasi di Tasikmalaya cukup reugreug dan berbesar hati dalam meretas asa mewujudkan Tasikmalaya sebagai kawasan literasi yang tak hanya basa basi.
"Saya harap sepuluh buku yang telah diluncurkan jadi langkah awal yang baik dan memotivasi semua pihak untuk sama-sama mewujudkan kota literasi," kata Asep pada peluncuran buku
berjudul "Mahasiswa Tasikmalaya Beraksi dengan Karya".
Scara berlangsung di Kampus Institut Agama Islam Tasikmalaya, Jalan Noenoeng Tisnasaputra, Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Sabtu 11 Juni 2022.
Artinya, ujar Asep, kota santri yang gencar digaungkan sebagai kawasan literasi tidak sekadar basi-basi. Seandainya karya mereka tetap tumbuh, menginspirasi banyak pihak dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Tampak hadir, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim, Ketua IAIT Dr Abdul Haris, Sekretaris
Komisi IV DPRD H Murjani MM, praktisi pendidikan dari Unsil Dr Edi Suroso dan lainnya.
Buku bertema Tasikmalaya ke-10 dengan tebal 312 halaman itu ditulis secara berjamaah oleh 52 orang mahasiswa dari 11 perguruan tinggi yang ada di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya. Mereka tergabung dalam Forum Mahasiswa Penulis Tasikmalaya (Formalista).
Semua mahasiswa kebanyakan berasal dari forum literasi di kampus masing-masing mulai IAIT, STIA YPPT Priatim, Universitas Siliwangi, IAIC, UNCIP, UPI, LP31, STISIP, IAILM, Politeknik
Triguna, dan STAINU.
Sebelumnya, 5 Januari 2022, Formalista telah menerbitkan buku pertama mahasiswa Tasikmalaya berjudul "Dari Mahasiswa Tasikmalaya untuk Mahasiswa Indonesia". Buku yang pertama ditulis 38 mahasiswa Tasikmalaya dari sembilan kampus.
Baca Juga: Hari Jadi ke-380 Kabupaten Ciamis, Jadikan Momentum untuk Refleksi, Introspeksi, dan Evaluasi
Penulisan dan peluncuran buku ini menjadi serangkaian program penyiapan buku bertema Tasikmalaya. Sebelum buku ini sudah diluncurkan beberapa buku bertema Tasikmalaya dan
dilaunching bertema momentum tertentu.
Buku "Kota Tasik dalam Ragam Perspektif, Dari Perempuan Tasikmalaya untuk Perempuan Indonesia" yang ditulis 46 perempuan Tasikmalaya, dan "Kiprah Kartini-Kartini Tasikmalaya" yang
ditulis 33 perempuan Tasikmalaya diluncurkan berkenaan dengan Hari Kartini, 21 April 2022.
Kemudian tiga buku karya pelajar Kota Tasikmalaya dan melibatkan 170 pelajar dirilis momen Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022 bertaut dengan Bulan Pendidikan Nasional. Hari itu juga dilaunching buku "Dari Guru Tasikmalaya untuk Guru Indonesia" ditulis 30 guru Tasikmalaya.
Baca Juga: Alun-alun Ciamis Jadi Lautan Manusia, Peringatan Hari Jadi ke-380 Kabupaten Ciamis Meriah
Ketua DPRD Aslim mengapresiasi dan menyambut baik diluncurkannya buku bertema Tasikmalaya. Bagi dia, ketika buku itu menyebar ke masyarakat luar, tentu akan jadi penambah referensi untuk mengetahui, mendalami dan mendekatkan diri ke Tasikmalaya.
"Para ulama juga banyak menuangkan pikiran-pikiran dan gagasannya melalui tulisan yang akhirnya jadi kitab. Sampai kini masih banyak hasil karyanya yang baca," kata dia.*