PMII PC Tasikmalaya saat Unjuk Rasa di Stadion Wiradadaha, Ini Tuntutannya!

4 Mei 2023, 09:18 WIB
Salah seorang peserta aksi PMII tengah berorasi di depan Stadion Wiradadaha, pada Rabu 3 Mei 2023 /kabar-priangan.com/Dian Maldini

KABAR PRIANGAN - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Stadion Wiradadaha, pada Rabu 3 Mei 2023.

Aksi ini merupakan bentuk protes berkaitan dengan refleksi Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) khususnya di Kota Tasikmalaya.

Dalam waktu yang bersamaan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bersama Pemerintah Kota Tasikmalaya tengah menggelar halal bihalal di Stadion Wiradadaha.

Baca Juga: Halal Bihalal Pemerintah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya Diwarnai Aksi oleh PMII

Turut hadir jajaran Forkopimda Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, personel TNI, hingga anggota kepolisian.

Para peserta aksi melakukan orasi di luar Stadion Wiradadaha Tasikmalaya menggunaka pengeras suara. Kendati demikian, acara halal bihalal berlangsung hidmat hingga selesai.

Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah dan Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto tidak menemui para peserta aksi. Meskipun kedua namanya disebut-sebut sepanjang orasi.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Bandung yang Gratis dan Lagi Hits 2023, Nomor 3 Ada Kolam Renangnya!

Informasi yang dihimpun dari lapangan, para peserta kegiatan halal bihalal keluar melewati jalan samping dalam penjagaan keamanan yang ketat.

Korlap Aksi, Sadid Farhan merasakan kecewa sebab tidak satupun pejabat dari Kota dan Kabupaten menemuinya.

"Untuk apa kami seperti ini, karena kami melihat kebobrokan yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya," katanya.

"Acara ini adalah bentuk halal bihalal hanya untuk menghalalkan APBD. Kita ketahui bagaimana Pemerintah mengelola proyek-proyek yang terjadi di Kabupaten dan Kota. Bagaimana bisa, berbicara mengenai pendidikan? tapi tidak melihat fakta di Kabupaten soal Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme masih merajalela," katanya lagi.

Baca Juga: 10 Cara Mencari Siaran TV Digital Set Top Box Secara Manual

Situasi sempat memanas antar peserta aksi dengan petugas keamanaan. Saling dorong-dorongan pun terjadi. Bahkan, para peserta aksi membakar spanduk bertuliskan halal bihalal dari Pemerintah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Karena acara halal bihalal telah selesai, para peserta melayangkan sembilan tuntutan terhadap Pemerintah Kota Tasikmalaya.

"Kami dari PMII menuntut Pemerintah sebagai berikut, yang pertama cabut Perppu Cipta Kerja, Menuntut Pemerintah Kota Tasikmalaya menaikkan upah minimum kerja (UMK) menjadi Rp 2,8 juta. Menyusun regulasi dan monitoring terhadap perusahaan di Kota Tasikmalaya untuk mematuhi UMK, mengevaluasi perusahaan-perusahaan yang dan berdampak terhadap lingkungan, membuat Perda Penddikan yang sesuai dengan kultur Kota Tasikmalaya, menuntut Pemerintah untuk mensejahterakan tenaga pendidikan sesuai UMK," katanya.

Baca Juga: Merasa Dibohongi Pihak Kampus, Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Lancarkan Aksi Lagi!

"Yang ketujuh, memperbaikki dan melengkapi insfrastruktur dan fasilitas sekolah se Kota Tasikmalaya. Ikut andil dalam penyelesaian masalah STMIK Tasikmalaya terutama ganti rugi mahasiswa. Dan terakhir, memperhatikan dan memfasilitasi pendidikan alternatif untuk masyarakat kurang mampu," sambungnya.

Sembilan poin tuntutan itu dibacakan oleh Korlap Aksi di depan awak media. Selepas aksi di Stadion Wiradadaha Kota Tasikmalaya, para peserta kemudian menuju Balekota Tasikmalaya.

Karena kekecewaanya tidak bertemu dengan Pj Wali Kota Tasikmalaya, para peserta aksi kembali berorasi di Balekota, dikabarkan berhasil menerobos dan masuk ke ruang kerja Pj Wali Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Hadapi Myanmar, Timnas U 22 Lebih Diunggulkan. Ini Strategi Indra Sjafri Agar Lolos Semifinal SEA Games 2023

Hal ini dibenarkan oleh Wakil Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Heru Muchtar saat dihubungi wartawan Kabar Priangan melalui pesan singkat WhatsApp.

"Iya kang, dari Dadaha langsung ke Balekota Tasikmalaya. Tadi, kami masuk ke ruang kerja Pj Wali Kota Tasikmalaya," tulis Heru.

Terkait alasannya, Heru menjelaskan bahwa pihaknya kecewa karena Pj Wali Kota Tasikmalaya tidak menemui para peserta aksi untuk berdiskusi, akhirnya menerobos barikade petugas keamanan.***

Editor: Dian Maldini

Tags

Terkini

Terpopuler