Uang Rp 101 Juta Raib Digondol Maling di Ciamis, Modus Pecah Kaca Jendela Mobil

- 27 Januari 2021, 20:24 WIB
Pemilik mobil Toyota Yaris Nopol Z 333 W H. Edi (40) menunjukan lokasi penyimpanan uang Rp 101 juta yang hilang diembat maling dengan modus pecah kaca mobil.
Pemilik mobil Toyota Yaris Nopol Z 333 W H. Edi (40) menunjukan lokasi penyimpanan uang Rp 101 juta yang hilang diembat maling dengan modus pecah kaca mobil. /Agus Berrie/

KABAR PRIANGAN - Meski dimasa Pandemi Covid-19, tetapi sekali otak kriminal ya tetap melakukan tindak kriminal seperti yang terjadi di wilayah hukum Ciamis.

Tindak pidana kriminal terjadi dimana sebuah mobil hitam Toyota Yaris Nopol Z 333 W, milik Manajer Sentra Pelayanan Pertanian Terpadu (SP3T) Kabupaten Ciamsi H Edi (40) yang juga warga Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis, menjadi korban kejahatan, tepatnya di jalan Jenderal Sudirman, Ciamis, Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 13.00.

Dalam kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 101 juta yang disimpan dalam amplop coklat dibalut kresek hitam yang disimpan di bawah jok kursi depan (supir). Para pelaku sendiri melakukan kejahatannya dengan memecahkan kaca belakang samping kanan, tepat di sekretariat kantor National Paralympic Committee Indonesia (NPCAI) Kabupaten Ciamis, terhimpit oleh dua mobil yang berada persis di depan dan belakang.

Edi mengatakan, awalnya pada pukul 09.00 WIB dirinya mengambil uang dari Bank Mandiri di Jalan Sutisna Senjaya Kota Tasikmalaya. Setelah itu berangkat rapat di Rumah Makan Panenjoan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya bersama Dandim.

Selanjutnya ia bersama temannya yakni Fery beriringan menuju Kantor NPCI Ciamis. Edi pun memarkirkan mobil tepat di depan papan nama NPCI Ciamis, sementara di depannya diparkir mobil Fery.

"Baru sekitar lima menitan saya duduk di kantor NPCI, lantas ada yang memberi tahukan jika kaca mobil saya pecah," terangnya.

Dirinya yang sudah merasakan ada hal yang tidak beres, kemudian langsung mengecek ke jok mobil dan ternyata benar, uang yang berada di bawah jok depan telah raib oleh para pencuri. Masih beruntung uang yang berada di dalam tas kecil yang ia simpan di jok, tertutup jaket sekitar Rp 16 jutaan tidak ikut hilang dibawa oleh para komplotan pencuri.

"Uang tersebut saya rencanakan untuk membayar pesanan kacang kedelai, namun malah hilang," ungkapnya.

Para pelaku yang sudah lihai menjalankan operasinya dengan modus memecahkan kaca, telah mengetahui kelemahan mobil, pasalnya jika membuka atau merusak melalui pintu mobil, maka secara otomatis alarm mobil akan berbunyi dan diketahui oleh korban secara langsung.

"Saya juga tidak menyangka sampai kemalingan, termasuk dengan modus pecah kaca mobil seperti ini. Padahal mobil dengan kantor NPCI dekat, hanya tertutup plang," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x