Sejak 2019 Tak Ada Penyelesaian, Warga Perum Cijati Asri Keluhkan Polusi dari Pabrik Kembang Tahu

- 1 Maret 2021, 19:15 WIB
Perwakilan warga Perum Cijati Asri, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Mimin, menunjukan surat rekomendasi yang dikeluarkan DLHK Kabupaten Garut terkait hasil peninjauan ke lokasi pabrik yang menyatakan ada beberapa hal yang harus diperbaiki pihak pabrik untuk mencegah polusi akibat limbah pabrik.
Perwakilan warga Perum Cijati Asri, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Mimin, menunjukan surat rekomendasi yang dikeluarkan DLHK Kabupaten Garut terkait hasil peninjauan ke lokasi pabrik yang menyatakan ada beberapa hal yang harus diperbaiki pihak pabrik untuk mencegah polusi akibat limbah pabrik. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah warga Perumahan Cijati Asri, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul. Kabupaten Garut mengeluhkan keberadaan pabrik kembang tahu di dalam kompleks perumahan yang dianggap sangat mengganggu kenyamanan mereka.

Warga pun mengeluhkan lambatnya tindak lanjut dari pihak-pihak terkait padahal
laporan sudah mereka lakukan sejak dua tahun lalu.

Mimin (45), perwakilan warga mengaku sangat terganggu dengan keberadaan pabrik kembang tahu milik salah seorang warga tersebut.

Tak hanya menimbulkan kebisingan, limbah dari pabrik tahu, serta asap dari cerobongnya juga telah menimbulkan polusi yang sangat mengganggu.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Warga Tasela, Polsek Karangnunggal Bakal Buka Pelayanan SIM

"Bukan hanya bising, limbah cairan serta asap dari pabrik tahu itu juga sangat mengganggu karena menimbulkan bau menyengat serta sangat mengganggu kesehatan. Tak jarang ada warga yang terserang batuk-batuk akibat polusi yang ditimbulkannya," ujar Mimin yang saat itu didampingi sejumlah warga lainnya.

Dikatkannya, sejak dua tahun lalu tepatnya tahun 2019, warga sudah melaporkan hal itu baik kepada pihak kelurhan maupun kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

Bahkan dari kelurahan maupun dari DLHK sudah datang ke pabrik untuk melakukan peninjauan secara langsung akan tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.

Pihak kelurahan, tutur Mimin, sempat mempasilitasi adanya perundingan antara pihak warga dengan pemilik pabrik sebanyak dua kali di masjid yang ada di lingkungan perumahan.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x