Jumlah Wisatawan ke Pangandaran Dibatasi, Ada Apa?

- 21 Mei 2021, 16:02 WIB
Kendaraan pengunjung akan memasuki kawasan objek wisata Pantai Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Rabu (19/5/2021). Jika terlihat pelaku usaha pariwisata atau wisatawan tak melaksanakan prokes 5M, maka destinasi wisata di seluruh Kabupaten Pangandaran akan ditutup kembali.
Kendaraan pengunjung akan memasuki kawasan objek wisata Pantai Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Rabu (19/5/2021). Jika terlihat pelaku usaha pariwisata atau wisatawan tak melaksanakan prokes 5M, maka destinasi wisata di seluruh Kabupaten Pangandaran akan ditutup kembali. /kabar-priangan.com/Agus K/

KABAR PRIANGAN - Jumlah pengunjung yang datang berwisata ke objek wisata Pangandaran dibatasi. Pembatasan tersebut dalam rangka mencegah kerumunan di masa pandemi Covid-19 ini.

Asisten Daerah III Sekretariat Daerah Pangandaran Suheryana mengatakan, ada lima objek wisata yang angka kunjungannya dibatasi oleh Pemkab Pangandaran, Jawa Barat.

"Objek wisata yang jumlah pengunjungnya dibatasi di antaranya, pantai Karapyak, pantai Pangandaran, pantai Batukaras, pantai Batu Hiu dan Green Canyon," kata Suheryana, Kamis (20/5/2021).

Baca Juga: Warga Minang di Sumedang Angkat Bupati Dony Jadi Mama

Biasanya sebelum pandemi pantai karapyak rata-rata dikunjungi wisatawan rata-rata 8.862. Sekarang dibatasi tidak boleh lebih dari 3.500 atau dikurangi menjadi 40 persen dari angka rata-rata.

Untuk pantai Pangandaran sebelum pandemi rata-rata dikunjungi wisatawan 106.160, setelah dibatasi tidak boleh lebih dari 20.000 atau dikurangi 19 persen dari kunjungan biasa.

Sementara untuk pantai Batukaras yang saat kondisi normal biasanya dikunjungi rata-rata 22.161 sekarang tidak boleh lebih dari 4000 atau dikurangi 18 persen dari kunjungan biasanya.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Palestina, Siang Ini Sejumlah Ruas Jalan di Kota Tasik Ditutup

Sedangkan pantai Batu Hiu yang biasanya dikunjungi oleh 5.812 wisatawan kini setelah pembatasan menjadi 2000 atau dikurangi 34% dari kunjungan sebelum pandemi.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x