Rencana Pembangunan 'Menara Kujang Sapasang' di Sumedang, Diprotes Warga Eks Genangan Waduk Jatigede

- 24 Mei 2021, 16:12 WIB
Seorang warga melintas akses jalan menuju pemukiman warga eks genangan Jatigede di Cipondoh, Desa Pawenang Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang yang kondisinya memprihatinkan. Adanya rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang di wilayah Jatigede mengundang protes warga eks genangan tersebut
Seorang warga melintas akses jalan menuju pemukiman warga eks genangan Jatigede di Cipondoh, Desa Pawenang Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang yang kondisinya memprihatinkan. Adanya rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang di wilayah Jatigede mengundang protes warga eks genangan tersebut /kabar-priangan.com/ Nanang Sutisna/

 

KABAR PRIANGAN - Masyarakat terdampak Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengkritik rencana pembangunan menara Kujang Sapasang di Panenjoan, Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Sumedang yang dinilai akan menghabiskan anggaran ratusan miliar.

Jika pembangunan menara Kujang Sapasang terealisasi, tentunya akan melukai hati masyarakat terdampak yang justru saat ini masih terus berjuang memulihkan kondisi ekonomi pasca pindah dari wilayah genangan sekitar lima tahun lalu.

Ketua Forum Komunikasi Orang Terkena Dampak (FKOTD) Waduk Jatigede, Aden Tarsiman menyatakan, pemerintah seharusnya fokus dulu terhadap persoalan-persoalan terkait nasib warga OTD yang hingga kini masih banyak yang belum diselesaikan.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Pembangunan Menara Kujang Sepasang, Ridwan Kamil Sebut Akan Mirip Menara Liberty di New York

Di antaranya, penyelesaian pembayaran uang kompensasi pemindahan warga OTD, pembangunan insfratruktur di sejumlah pemukiman baru bagi warga OTD dan persoalan ekonomi warga yang belum stabil.

Kata Aden, kebijakan pemerintah dalam membangun kawasan Jatigede tidak akan menghasilkan solusi bagi warga eks genangan. Apalagi yang akan dibangun hanya sebatas bangunan monumental.

Ia mencontohkan, pembangunan kawasan wisata Buricak Burinong di Pakualam, Kecamatan Darmaraja yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah malah menjadi polemik karena adanya rebutan pengelolaan.

Baca Juga: Kereta Cepat JKT-BDG Akan Melewati 13 Terowongan, 1 Terowongan 4,2 Km Terpanjang di Indonesia

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x