Potret Masyarakat di Pinggiran Tasik, Ratusan Warga Bergantung Hidup dari Sampah

- 7 Juni 2021, 08:56 WIB
Puluhan pemulung sampah di TPA Ciangir Kelurahan Sumelap KecamatanTamansari Kota Tasikmalaya tampak mengais rezeki dari tumpukan sampah dengan mengumpulkan sampah yang bisa mereka jual, Sabtu.5 Juni 2021
Puluhan pemulung sampah di TPA Ciangir Kelurahan Sumelap KecamatanTamansari Kota Tasikmalaya tampak mengais rezeki dari tumpukan sampah dengan mengumpulkan sampah yang bisa mereka jual, Sabtu.5 Juni 2021 /kabar-priangan.com/ Asep M Saefuloh/

 

KABAR PRIANGAN - Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2021, ratusan pemulung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, setiap harinya bergelut dengan sampah guna mendapatkan rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Bau menyengat yang berasal dari tumpukan sampah tak lagi mereka hiraukan demi sesuap nasi dari cara yang halal.

Ironisnya lagi, guna mendapatkan sampah yang bisa mereka jual merekapun harus bersaing dengan kawanan sapi yang sama-sama bergantung hidup di tempat sampah.

Kondisi tersebut tentu saja bukan pilihan hidup yang mereka inginkan. Akan tetapi tuntutan hiduplah yang mendorong mereka dengan terpaksa setiap hari mengais rezeki dari tumpukan sampah di TPA Ciangir Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Pembudidaya Ikan Desak Pemkab Ciamis Proses Sertifikasi Ikan Gurame Soang

Ny Anah (54) salah seorang pemulung di TPA Ciangir mengatakan, lebih dari 20 tahun dirinya mengantungkan hidup dari sampah di TPA Ciangir.

Dia mengaku, selama dua puluh tahun tersebut keseharian diisi dengan aktivitas mengumpullkan sampah di TPA Ciangir dari pagi hingga sore hari.

Walaupun ujar Anah, uang yang iya hasilkan dari mengumpulkan sampah tidaklah besar atau hanya cukup unyuk memenuhi kebutuhan makan sehari hari saja.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x