"Sama halnya, kalaupun hasil lab terungkap ada kandungan nitrit dari daging sebesar 0.01 mg / kg, itu juga masih batas normal dan aman dikonsumsi," ujarnya.
Adapun penyebab keracunan makanan pada acara hajatan itu, menurut Kadis H Andi Bastian, di antaranya bakteri Stapylococcus Aureus dan Basillus Cereus.
Kedua bakteri ini yang mengganggu sistem pencernaan saat makanan masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Innalillahi, Anggota DPRD Garut Meninggal Dunia Karena Covid-19
"Diduga kedua bakteri itu (Stapylococcus Aureus dan Basillus Cereus) menempel kepada makananproses memasak soto pertama dan kedua. Selain itu, dimungkinkan makanan saos ," katanya.
Terkait jenis bumbu yang menimbulkan keracunan secara spesifik, ini sulit diketahuinya, karena banyaknya bumbu yang bercampur pada soto ayam itu.
Atas kasus keracunan makanan tersebut, H Andi mengimbau masyarakat senantiasa melakukan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. "Misalnya, rajin mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan atau minum," ujarnya.***