Baca Juga: Terungkap, Ini Hasil Lab Hidangan di Acara Hajatan yang Bikin Tamu Undangan di Kota Banjar Keracunan
Seperti halnya, saat ini Kejari Kota Banjar sedang mengusut dugaan suap pengesahan APBD 2017. Diantara mantan anggota DPRD Kota Banjar periode itu, ada yang mengakui menerima dugaan uang suap.
"Pengakuan itu sebagai salah satu bukti, bahwa praktek suap itu ada. Untuk pengembangan kasus tersebut, diperlukan kepekaan dan kejelian yang dimaksimalkan," ujarnya.
Sementara itu Dedi, Aktivis Aksioma, berharap besar terhadap penegakan hukum lebih ditingkatkan lagi di Banjar.
"Korupsi itu merupakan kejahatan luar biasa. Otomatis, penanganan kasus sampai pengadilan itu perlu ditangani dengan luar biasa juga. Jangan sampai ada istilah, praktek korupsi seperti kentut, baunya ada dan bukan rahasia lagi. Namun, saat mau ditangkap, kentut itu sulit dan dengan mudahnya menguap tertiup angin," ujar Dedi.
Kepala Kejari Kota Banjar, Ade Hermawan, mengapreasi positif dan berjanji pengusutan dugaan korupsi di Kota Banjar diproses secara transparan dan tuntas.
Terkait pengusutan kasus dugaan suap pengesahan APBD 2017, saat ini masih proses penyelidikan.
"Proses penyelidikan ini, berkaitan pemeriksaan apakah ada atau tidak perbuatan pidana. Jika ditemukan dua alat bukti, secara otomatis proses penyelidikan itu dinaikan ke penyidikan dan penetapan tersangka. Terkait cepat atau lambatnya, tergantung alat bukti yang berhasil ditemukan itu," ujarnya.