Network
KABAR PRIANGAN - Jelang lebaran Idul Adha atau Lebaran Kurban 2021, sejumlah perajin tusuk sate dimasa PPKM Darurat mendapatkan berkah.
Omset dari banyaknya permintaan tusuk sate tersebut cukup siginifikan. Akan tetapi, tingginya permintaan itu tidak bisa terpenuhi. Sebab, kekurangan tenaga kerja dan pembatasan waktu atau jam kerja berimbas terhadap produksi tusuk sate yang minim.
Salah satu pengrajin tusuk sate Karto Widodo di Kota Tasikmalaya kebanjiaran pesanan. Bahkan banyak pelanggan atau konsumen yang tidak kebagian, dampak dari produksi yang tidak seimbang dengan tingginya permintaan.
Baca Juga: Kantor BPOM Terbakar, Ada Pekerjaan Peremajaan Panel Listrik di Gedung F
"Hampir seratus persen peningkatan permintaan tusuk sate pada musim lebaran qurban tahun ini," katanya, Senin, 19 Juli 2021.
Dikatakannya, tidak adanya tusuk sate impor juga menjadi salah satu keuntungan bagi para pengrajin. Akan tetapi, dampak keterbatasan tenaga kerja pesanan pun tidak tercukupi karena adanya pembatasan tenaga kerja masa PPKM Darurat.
"Peningkatan sangat tinggi jika dibandingkan sebeleum masa PPKM. Karena sejumlah importir tusuk sate dari beberapa negara terhenti. Imbasnya permintaan pasar lokal tinggi," ungkapnya.
Baca Juga: Shalat Idul Adha di Rumah Saja. KH Aminudin: Sebagai Warga Negara yang Baik, Kita Harus Taat Aturan
Meski setiap tahun lebaran Idul Adha peningkatan permintaan tidak terlalu besar, lanjut Karto, namun sekarang di masa PPKM meningkat tajam.
Sayang, kata Karto, meski pesanan meningkat tapi tidak bisa memenuhi pesanan karena hasil produksi tidak maksimal.
