Ojol di Kota Tasikmalaya Diberi Akses Masuk Kawasan yang Disekat

- 22 Juli 2021, 19:53 WIB
perwakilan ojol, pedagang dan lainnya yang mengatasnamakan Tasik Usik melakukan audiensi dengan jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasik di Gedung DPRD.*
perwakilan ojol, pedagang dan lainnya yang mengatasnamakan Tasik Usik melakukan audiensi dengan jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasik di Gedung DPRD.* /kabar-priangan.com/Irman Sukmana/

KABAR PRIANGAN – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat atau yang saat ini diubah menjadi PPKM Level IV di Kota Tasikmalaya masih menyisakan banyak keluhan.

Sebab kebijakan yang dikeluarkan dinilai tidak dibarengi solusi yang diharapkan. Dampaknya, para pelaku jasa trasportasi massal menjadi terkendala karena banyak lokasi kuliner berada di pusat pertokoan. Sementara itu wilayah pertokoan di pusat Kota Tasik banyak jalannya yang disekat-sekat.

Maka, Kamis, 22 Juli 2021 siang perwakilan ojol, pedagang dan lainnya yang mengatasnamakan Tasik Usik melakukan audiensi dengan jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasik di Gedung DPRD.

Baca Juga: Usai Dialog dengan Pemkab Garut, PHRI Imbau Pengusaha Hotel dan Restoran di Garut Turunkan Bendera Putih

“Yang paling krusial tadi disampaikan kebijakan delivery order dan take away harus disertai dengan kebijakan di lapangan. Ini memang ada kontrakdiktif. Karena ada kebijakan jalan disekat dengan delivery dan take away,” ujar Perwakilan Tasik Usik, Nanang Nurjamil usai audiensi.

Namun usai audiensi, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan, Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Ary Sutrisno memberi kelonggaran untuk pelaku driver ojol mulai hari ini diberikan akses masuk.

Menurut dia, dalam audiensi ini juga sempat dibahas poin lainnya soal dampak PPKM Darurat dan beberapa bahan yang bisa menjadi bahan evaluasi dari pihaknya. Agar pelaksanaan PPKM dapat terus berlanjut namun tak merugikan masyarakat.

Baca Juga: Hari Ini Kasus Baru Covid di Kota Tasik Nambah Sebanyak 326 Kasus, 24 Orang Diantaranya Meningal Dunia

“Jadi selain delivery dan take away, juga kita memberikan masukan soal penyekatan secara zonasi untuk para pedagang agar tetap usaha disatutitikkan. Karena kalau satu titik maka tim Satgas juga mudah memantaunya selain menerapkan Prokes ketat,” terangnya.

Eks terminal Cilembang, Selter Dadaha atau Kawasan Masjid Agung bisa jadi pilihan agar tak menimbulkan kerumunan.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x