Network
KABAR PRIANGAN - Munculnya mosi tidak percaya yang dialamatkan pada Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H. Aslim memunculkan banyak spekulasi.
Pilihan mengganti figur Ketua DPRD dengan figur lain jadi opsi yang direkomendasikan Presidium 9 Tasikmalaya kepada partai Gerindra sebagai partai dimana H. Aslim bernaung.
Hanya saja, mantan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Otong Koswara justru menilai bahwa pergantian Ketua DPRD menilai hal itu kurang tepat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang membutuhkan konsentrasi semua stakeholder dalam menyiasati dampak yang diakibatkan wabah tersebut.
Baca Juga: Singasana Kursi Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Mulai Digoyang, Nandang : Jadi Bahan Evaluasi Kami
"Jadi saya rasa memperbaiki hubungan komunikasi dengan setiap elemen masyarakat lebih baik jadi opsi ketimbang melakukan pergantian Ketua DPRD. Dampaknya luas dan lama serta tak sebanding dengan manfaat untuk masyarakat, " ujar Otong yang kini fokus mengelola madrasah itu.
Menurut dia, bila mengacu pada mekanisme pergantian atau pergeseran pimpinan DPRD, dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Setidaknya, partai pengusung dipastikan melakukan pembahasan inten sebelum mengajukan figur lain untuk menggantinya ke Gubernur melalui DPRD.
"Jadi akan banyak waktu tersita. Tetapi itu tentu jadi hak prerogatif partai Gerindra, " kata dia.
Baca Juga: Progres Vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya Terhambat Pasokan Vaksin
Ia menambahkan, kurangnya komunikasi atau sikap apatis yang dituduhkan ke H. Aslim, ujar dia, kecenderungannya bersifat personal. Sebab,
komunikasi politik dan kinerja DPRD yang di nahkodai H.Aslim, seingatnya tidak menjadi kebijakan sendiri ketua melainkan kolektif kolegial.
