Panglima Santri : Jangan Cap Negatif Santri dengan Perbedaan Pemahaman

- 16 September 2021, 20:26 WIB
anglima Santri Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.*
anglima Santri Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.* /Dok/

Uu menegaskan, sepanjang perilaku para santri tidak mengganggu tatanan negara, pemerintahan dan tidak meresahkan masyarakat serta tidak melanggar norma agama, seharusnya tidak perlu dipersoalkan.

"Apalagi sikap santri menutup telinga dengan tidak memaksakan musik dihentikan, adalah sikap toleransi. Dan tolong komunitas santri jangan selalu dicap negatif maupun radikal karena mereka mampu memberikan kontribusi pada bangsa dan negara," katanya.

Apalagi tegas Uu, selama ini santri memiliki banyak berkontribusi pada negara bahkan sejak Indonesia belum lahir. Apalagi ujar dia, hingga sekarang untuk anggaran santri dari negara secara nomenklatur belum ada. Beda dengan siswa SD, SMP, SMA telah ada, tapi untuk santri tidak ada.

Baca Juga: Tongkat Kepemimpinan Danyonif Raider 323 Kostrad Beralih dari Letkol Afriandy ke Lekol Triyono 

Untuk itu selaku Panglima Santri, pihaknya meminta supaya tidak dengan mudah melabeli santri negatif. Apalagi hanya karena ada santri yang mendengar musik lantas tutup telinga terus dianggapnya salah didik, itu sangat melecehkan santri.

"Selama ini hidup santri tidak dibiayai oleh negara. Juga tidak ada santri yang demo ke DPR RI minta anggaran dari APBN sekian persen untuk para santri. Santri bisa hidup tanpa uang negara," katanya.

Sebelumnya Video viral berdurasi waktu 0,45 detik diunggah oleh politisi yang juga staf khusus Presiden Diaz Hendropriyono melalui akun Instagramnya.

Dalam tayangan itu berisi santri yang menutup telinga mendengar musik ketika hendak divaksin. Bahkan dalam video tersebut ada laki-laki dewasa menari saat mendengarkan musik.***

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x