PD Parmusi Garut Sesalkan Hilangnya BBM Jenis Premium di Pasaran

- 26 September 2021, 19:31 WIB
Ilustrasi SPBU. Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium kini sangat sulit di dapat.
Ilustrasi SPBU. Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium kini sangat sulit di dapat. /Dok Kabar Priangan/ Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Pengurus Daerah Persaudaraan Muslimin Indonesia (PD Parmusi) Kabupaten Garut, sangat menyesalkan hilangnya premium di SPBU SPBU di Kabupaten Garut khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Ketua PD Parmusi Garut, Dedi Kurniawan mengatakan, hilangnya premium di SPBU ini sebagai bukti kesewenang-wenangan pemerintah dalam mengelola energi sebagai penyelenggara pelayanan publik.

"Dan tentunya juga sebagai wujud buruknya komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat" kata Dedi.

Baca Juga: Keangkeran Curug Cikoneng Diungkap Gibran Saat Tersesat di Gunung Guntur

Ia menuturkan, di zaman era pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp250 per liter saja, Presiden tampil kedepan.

Dia meminta maaf kepada rakyat yang dengan terpaksa pemerintah menaikan harga BBM dengan alasan yang jelas, rasional agar tidak menimbulkan kegaduhan sosial di tengah masyarakat maupun kekacauan asumsi ekonomi di masyarakat.

Dedi menilai, dengan hilangnya premium dipasaran berarti pemerintah secara diam diam dan disengaja pemerintah memaksa rakyat untuk membeli pertalite dengan harga yang sangat mahal yaitu selisih Rp1.400 per liter dibandingkan dengan prenium.

Baca Juga: Kemenparekraf RI Dorong Pengusaha Kulit di Garut Lebih Produktif dan Inovatif

"Ini bukti pemerintah gagal melakukan komunikasi politik dengan rakyat dan abai terhadap resiko yang ditimbulkan dari hilangnya premium ini, sebab semua aktivitas masyarakat pasti terdampak dengan hilangnya premium di lapangan." ucapnya.

Dedi berharap, pemerintah menyediakan lagi premium di setiap SPBU SPBU dimanapun berada.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x