Komunitas Cermin Tasikmalaya Gelar Ruwatan Lembur

- 10 Oktober 2021, 19:44 WIB
SEBUAH pentas seni disajikan pada acara Ruwatan Lembur 2, di Bukit lestari, Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, 9 Oktober 2021.*
SEBUAH pentas seni disajikan pada acara Ruwatan Lembur 2, di Bukit lestari, Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, 9 Oktober 2021.* /kabar-priangan.com/Irman Sukmana/

KABAR PRIANGAN - Sebagai upaya melestarikan beragam jenis, seni tradisi yang nyaris punah dan tasyakur Milangkala Kota Tasikmalaya, Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) menggelar acara Ruwatan Lembur 2, di Bukit lestari, Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, 9 Oktober 2021.

Rangkaian acara, akan diisi dengan renungan atau refleksi sambil berdoa serta memohon ampun dan perlindungan kepada Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Kita saat ini sedang dalam kondisi prihatin. Di mana pandemi corona masih menguasai kehidupan bumi. Rasanya lebih tepat kita mengadakan renungan sambil berdoa bersama untuk perjalanan ke depan yang lebih baik," Ashmansyah Timutiah, Ketua Pelaksana Acara Ruwatan Lembur 2.

Baca Juga: Kenalkan Sejarah dan Budaya Tatar Sukapura, DKKT Gelar Gending Karesmen Prabudilaya

Ia menjelaskan, ngarwat artinya merawat. Ngaruwat sendiri berasal dari kata ruwat atau 'ngarawat' yang dalam bahasa Sunda artinya merawat atau menjaga. Ngaruwat di masyarakat Sunda awalnya hadir sebagai syukuran bumi atau hajat bumi, biasa disebut juga Ngaruwat Bumi, ada juga Ngaruat lembur, dan sebutan-sebutan lainnya.

"Ini (Ngaruwat) adalah tradisi upacara adat masyarakat pedesaan di daerah Jawa Barat. Tradisi yang telah berusia ratusan tahun ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa," Katanya.

Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) menggelar acara Ruwatan Lembur 2, di Bukit lestari, Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, 9 Oktober 2021.
Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) menggelar acara Ruwatan Lembur 2, di Bukit lestari, Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, 9 Oktober 2021.

Ngaruwat juga kata dia, merupakan sebuah wujud penghormatan kepada para leluhur yang telah lebih dulu ada dan membuka kampung. Mereka telah memelihara dan merawat kampung yang hingga saat ini masih bisa dinikmati oleh segenap warga.

Baca Juga: Soal DOB Tasela, Begini Janji Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto

Nilai dari Ngaruwat Lembur Kota Tasikmalaya, adalah merangkai yang terberai, menyusun kembali kekayaan hidup, kebudayaan Tasikmalaya.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x