Dampak Covid-19, Angka Kasus Stunting di Kota Tasik Naik 7,51 Persen. Uus: Akibat Daya Beli Masyarakat Turun

- 13 Oktober 2021, 11:00 WIB
Stunting banyak dialami anak Indonesia.
Stunting banyak dialami anak Indonesia. /Foto : Twitter @BKKBNofficial/

KABAR PRIANGAN - Dampak pandemi Covid 19, angka stunting di Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan sebesar 7,51 persen.

Pada tahun 2019, kasus penderita stunting di kota Tasik sebanyak 5.290 kasus dari 49.547 jumlah balita yang ada atau sekitar 10.7 persen.

Namun di tahun 2020 atau sejak adanya pandemi covid 19, terjadi peningkatan kasus stunting menjadi 17.58 persen atau naik sekitar 7.51 persen.

Baca Juga: Wanita Ini Pura-pura Dibegal Demi Menghindari Tagihan Utang Rp25 Miliar. Begini Kisahnya

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu lama (kronis).

Umumnya, staunting disebabkan karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Untuk kasus stunting sendiri, kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Tamansari sebanyak 27,08 persen, disusul Kecamatan Cibeureum 26.03 persen, Kecamatan Indihiang 21,64 persen, Kecamatan Cipedes 19.88 persen.

Baca Juga: Dhea Nazhira, Peraih Medali Emas PON XX Papua 2021, Pulang Naik Angkutan Umum

Selanjutnya, Kecamatan Kawalu 19,41 persen, Kecamatan Cihideung 15,61 persen, Kecamatan Purbaratu 14,17 persen, Kecamatan Bungursari 13,48 persen, Kecamatan Mangkubumi 11,14 persen dan Kecamatan Tawang 7,88 persen.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x