Network
KABAR PRIANGAN - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta seluruh Sekda kabupaten/kota mempercepat vaksinasi.
Hal ini disampaikan Gubernur pada pelantikan kepengurusan Komisariat Wilayah Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Barat periode 2021-2024 secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa 16 November 2021.
Percepatan vaksinasi dilakukan agar vaksinasi 37 juta warga Jawa Barat pada akhir Desember 2021 tercapai.
Baca Juga: Selama Tahun 2021 Laporan Kerusakan PJU di Sumedang Capai 872 Pengaduan
"Saya titip urusan vaksinasi itu harus sukses di akhir tahun ini. Sekda yang bertugas adalah perpanjangan tangan wali kota/bupati, tolong semangat lagi supaya kita bisa di akhir tahun bisa mengejar target vaksinasi," ucap Ridwan Kamil.
Ia juga mengatakan jangan sampai ada vaksin yang kadaluarsa karena kurang atensi.
"Jangan sampai terdengar pulang dari sini ada vaksin yang kadaluwarsa karena kita kurang atensi. Jangan nanti menjadi viral dan mendapat teguran karena tidak memaksimalkan vaksin," kata Ridwan Kamil.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 17 November 2021: Aldebaran Akhirnya Tahu Irvan Berada Dibalik Penculikan Denis
Dijelaskan oleh Ridwan Kamil, bahwa setelah fase urusan vaksin selesai dilanjutkan masuk ke fase membangun Jawa Barat pasca Covid-19.
Pembangunan Jawa Barat pasca Covid-19 ini dilakukan dengan cara baru baik dalam membangun ekonomi maupun sosial politik.
Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil meminta kepada para Sekda di Provinsi Jawa Barat untuk bisa beradaptasi. Karena siapa yang mampu yang mampu beradaptasi umurnya akan panjang, baik umur secara biologis maupun umur secara karir.
Baca Juga: Puluhan Rumah di Sejumlah Kawasan Pemukiman Eks Warga Genangan Jatigede Terancam Longsor
Sehingga jika Sekda mampu beradaptasi, maka mampu tantangan daerahnya maju.
Ridwan Kamil sudah menyaksikan daerah daerah-daerah yang terakselerasi karena Sekdanya mampu menerjemahkan visi-visi politis ke dalam administrasi, rencana-rencana, dari visi misi para pimpinan.
“Oleh karena itu kunci pertama adalah sekda harus siap terdepan yang pertama menunjukan proses adaptasi," tegasnya.
Ada dua adaptasi yang harus dilakukan yaitu adaptasi terhadap isu 4.0 dan adaptasi terhadap Covid-19.
Dalam menghadapi adaptasi isu 4.0. Semua pekerjaan rutin di daerah masing-masing harus diganti oleh teknologi. Sehingga bagi mereka yang pekerjaan rutinnya terganti teknologi bisa digeser menjadi fungsional untuk mengerjakan program-program yang dibutuhkan.
Untuk adaptasi terhadap Covid-19, dibutuhkan terobosan yang luar biasa karena salah satunya akses digital mengalami kenaikan, tingkat stress juga naik, dan naiknya tingkat orang yang berkesusahan.***
