Jelang Tahun Baru Harga-harga Komoditas Pangan Melambung, Petugas di Tasikmalaya Endus Adanya Permainan

- 30 Desember 2021, 18:05 WIB
Petugas gabungan Polri, TNI, Dinas Perdagangan dan Satpol PP di Kabupaten Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 30 Desember 2021.*
Petugas gabungan Polri, TNI, Dinas Perdagangan dan Satpol PP di Kabupaten Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 30 Desember 2021.* /Kabar-Priangan.com/Aris MF

KABAR PRIANGAN - Petugas gabungan Polri, TNI, Dinas Perdagangan dan Satpol PP di Kabupaten Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 30 Desember 2021.

Selain dalam sidak jelang tahun baru 2022 itu didapati harga sejumlah komoditas pangan yang telah melambung naik. Petugas juga menemukan fakta terjadi perbedaan harga kenaikan yang bervariatif padahal barang sama. Bahkan perbedaan harganya antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

Seperti pada komoditas cabai rawit (cabai domba) yang dijual pedagang dengan harga berbeda-beda. Ada yang menjual Rp 80.000, ada yang Rp 90.000 bahkan ada yang Rp 100.000 per kilogramnya. Padahal, mereka berjualan di blok dan pasar yang sama.

Baca Juga: Tatang Taqyudin, Putra Kota Tasikmalaya Terpilih Jadi Ketua DPD HILLSI Jawa Barat, Ini Rencana Kerjanya

"Anehnya, kami menemukan ada perbedaan harga jual kebutuhan komoditas barang yang sama di Pasar Singaparna," kata Kepala Dinas UMKM, Perindustri dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan.

"Misalnya pedagang sayuran yang menjual cabai rawit, di lapak depan menjual Rp 100.000, di blok tengah dijual Rp 90.000, dan di belakang ada yang menjual Rp 80.000," ucap Iwan, menambahkan.

Dugaan sementara, kata Iwan, adanya perbedaan harga jual di setiap pedagang ini akibat permainan distributor hingga indikasi pedagang nakal. Mereka memanfaatkan momen pergantian tahun baru 2022 ini untuk menaikan harga secara sepihak.

Baca Juga: Dosen IAILM Suryalaya dan UAS Situbondo Berkolaborasi Luncurkan Buku Problematika Pembelajaran di SD/MI

"Kebanyakan komoditas yang naik dipasok dari luar daerah Tasikmalaya," ujarnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x