“Kondisi ini membuat siswa belum bisa divaksin. Sebagian lagi siswa memberikan keterangan sedang sakit,” katanya.
Sementara itu, Apoteker Iyus Kusnandar, Mewakili Puskesmas Indihiang mengatakan, bagi siswa yang belum divaksin, diarahkan untuk langsung menuju Puskesmas Indihiang atau menunggu jadwal sweeping vaksinasi yang akan dilakukan di sekolah.
“Sepertinya masih ada orang tua yang khawatir akan munculnya KIPI pada anak mereka, seperti nyeri pada bagian suntik, pegal, menggigil, demam ringan dan rasa lelah,” kata dia.
Dia juga mengatakan, kalau memang ada anak yang mengalami pegal-pegal di bekas suntikan, demam atau rasa lelah pascavaksin, disarankan untuk segera memeriksakan kondisi anak ke fasilitas kesehatan.
“Untuk penanganan pertama bisa diberikan kompres dingin pada bekas suntikan dan mengkonsumsi paracetamol sesuai dengan dosisnya,” katanya.
Baca Juga: Polisi Akan Lakukan Tes Kejiwaan Tersangka Penyekapan Anak di Sumedang
Dia juga mengatakan, kunci suksesnya vaksinasi anak terletak pada dukungan orangtua. Orangtua diharapkan memahami konsep perlindungan diri secara menyeluruh dengan mendapatkan vaksinasi.
“Sehingga terbentuk kekebalan dalam komunitas, bisa dalam lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal atau bahkan lingkungan sekolah,” katanya.
Saat ini, kata dia, anak usia 6-11 tahun menjadi salah satu kelompok masyarakat yang belum terlindungi oleh pemberian vaksinasi, sedangkan aktifitas mereka sangat beresiko terhadap penularan virus Covid-19.