KABAR PRIANGAN - Kritikan pedas ditujukan kepada para kepala desa yang ada di wilayah Kecamatan Selaawi dari sejumlah kalangan masyarakat.
Hal ini menyusul kepergian mereka ke Pangandaran hanya 2 hari berselang setelah wilayah mereka dilanda bencana banjir bandang dan longsor.
Kepergian para kepala desa ke Pangandaran yang identik dengan tempat pelesiran ini dinilai sangat tak pantas dan tidak peka.
Baca Juga: Sungai Cikuya Meluap, Banjir Bandang Terjang Lima Desa di Selaawi Garut
Bahkan hal ini dinilai telah menyakiti hati warga yang tengah dilanda kesusahan pascabencana banjir bandang dan longsor.
Kritikan di antaranya disampaikan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Selaawi, Budi Rahmawan. Menurutnya keputusan para kepala desa untuk pergi ke Pangandaran merupakan perbuatan tak pantas dilakukan di tengah situasi kondisi seperti ini. Warga baru saja tertimpa bencana alam berupa banjir bandang sehingga banyak yang sedang merasakan kesusahan.
"Apakah pantas ketika warganya sedang merasakan kesusahan akibat terdampak bencana alam sementara para pemimpinnya malah ramai-ramai pergi ke Pangandaran?," ujar Budi.
Baca Juga: Selaawi Bamboo Festival Meriah, Dihadiri Wakil Bupati, Duta Besar, hingga Menteri
Dikatakannya, keberangkatan para kepala desa ke Pangandaran memang bukan sengaja untuk pelesiran akan tetapi menghadiri acara pelantikan Ketua DPK Apdesi Selaawi.
Namun meskipun acara tersebut dinilai penting, akan tetapi menurutnya, kepentingan rakyat jauh lebih penting untuk diperhatikan apalagi dalam situasi yang sedang dilanda kesusahan akibat terdampak bencana.