Network
“Pentingnya agama menjadi landasan hidup, dengan tantangan yang semakin kompleks khususnya terkait perkembangan IT dan globalisasi ini sering kali membuat kita terjebak didalam suatu hal yang mungkin bisa melunturkan keimanan dan rasa nasionalis bangsa," katanya.
Baca Juga: Waduh! Gara-gara Kades Selingkuh, Seorang Warga di Sumedang Dipolisikan
"Era teknologi ini bisa memunculkan ego kelompok, egosentris yang mengakibatkan kita tidak mempunyai rasa solidaritas dan mungkin itu tidak sejalan dengan etika, budaya dan agama yang kita yakini. Sehingga kita harus benar-benar mentaati dan bekerja didasarkan pada keimanan dan ketaqwaan," ucap dia menambahkan.
Hadi Prabowo berharap praja IDPN sebagai kader pamong praja dan pemimpin di masa yang akan datang, tetap akan mampu mempertahankan dan mewujudkan jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia.
Selain harus mampu menguasasi teknologi dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain, praja IPDN juga harus mampu menunjukan karakteristik bangsa Indonesia dan mampu meningkatkan jiwa nasional dan kepribadian sesuai dengan visi IPDN.
Baca Juga: Hmm, Pengakuan Mantan Kades di Sumedang: Selingkuh Godaan Terberat Saat Menjabat, Tergoda Bisa Tamat
Praja juga diharapkan dapat bekerja dengan mengedepankan integritas dan bangga dalam melayani masyarakat.
Sementara itu, pada tausiahnya, Ust. Das’Ad Latif kembali mengingatkan pentingnya rasa syukur yang harus dimiliki oleh para praja IPDN,
“Praja harus bersyukur dapat bersekolah disini, banyak sekali orang lain yang berharap dan ingin bersekolah disini. Kalian sudah diberikan fasiltas yang baik oleh negara, maka kewajiban Praja adalah belajar dengan baik agar setelah kalian keluar dari sini dapat menjadi pamong praja yang tidak hanya berkompeten dan cerdas tapi juga berakhlak," ujarnya.
Baca Juga: Wakil Bupati Lepas Ratusan Mahasiswi Sebelas April Sumedang untuk KKN
