Dinas Pendidikan Garut Bayarkan Honor Munir, Guru Honorer yang Sempat Terlibat Pembakaran SMPN 1 Cikelet

- 28 Januari 2022, 20:39 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Garut, Ade Manadin, menyerahkan uang Rp6 juta kepada mantan guru honorer di SMPN 1 Cikekelet yang juga sempat ditetapkan  menjadi tersangka kasus pembakaran.
Kepala Dinas Pendidikan Garut, Ade Manadin, menyerahkan uang Rp6 juta kepada mantan guru honorer di SMPN 1 Cikekelet yang juga sempat ditetapkan menjadi tersangka kasus pembakaran. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Munir mantan guru honorer, yang uang honornya tak dibayarkan pihak sekolah sehingga kesal dan nekat melakukan pembakaran, mendapat perhatian pihak Dinas Pendidikan Garut. 

Selain mendorong agar kasusnya diselesaikan secara restoratif justice, pihak Dinas Pendidikan juga mengganti uang honor yang belum dibayarkan pihak sekolah kepada Munir.

"Ini sebagai bentuk tanggung jawab moral dan tanggung jawab sosial kami. Dengan didampingi Pak Kabid SMP, saat ini saya serahkan uang Rp6 juta kepada Pak Munir sebagai pengganti uang honor yang belum dibayarkan pihak sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Garut, Ade Manadin di Mapolres Garut, Jumat, 28 Januari 2022.

Baca Juga: Polres Garut Selesaikan Kasus Pembakaran SMPN 1 Cikelet Secara Restoratif Justice, Pelaku Sujud Syukur

Ia menyebutkan, pihaknya sangat menghormati Munir. Meskipun statusnya hanya sebagai honorer, akan tetapi ia seorang guru yang telah sangat berjasa memberikan ilmu kepada murid-muridnya.

Walaupun sebelumnya Munir ditetapkan sebagai tersangka karena kasus kebakaran yang terjadi di SMPN 1 Cikelet, akan terapi hal itu dilakukannya akibat kekesalannya yang sudah memuncak. 

Munir kesal karena haknya yakni uang honor sejak tahun 1996 sampai 1998 sebesar Rp6 juta belum juga diberikan oleh pihak sekolah pada saat itu.

Baca Juga: Target Baznas Garut Tahun 2022 Dari ZIS Rp15 M, Abdullah: Terimakasih ASN dan BUMD

Ade berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi ke depannya. Oleh karenanya, Ia mendorong semua kepala sekolah agar peka dengan apa yang ada dan terjadi di lingkungannya.

"Sistem manajerial benar-benar harus diperhatikan oleh semua kepala sekolah. Jangan sampai ada guru atau staf, termasuk para honorer yang tak mendapatkan haknya," katanya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x