KABAR PRIANGAN - Perusahaan Air Minum Daerah (Perumdam) Tirta Anom Banjar sering "katempuhan buntut maung" karena pelayanan kepada pelanggan selalu dinilai tak maksimal.
Padahal, permasalahan seperti air tidak mengalir secara maksimal ke sambungan rumah (SR) dan kualitas air yang mengalir terlihat keruh, bukanlah sepenuhnya kesalahan Perumdam Tirta Anom.
Terlepas permasalahan tersebut, pro dan kontra masyarakat selalu muncul dengan beragam penilaian dan menyalahkan Perumdam Tirta Anom Banjar. Termasuk penyebab air tak mengalir maksimal ke pelanggan gegara faktor alam, seperti hujan deras dan angin kencang baru-baru ini.
Baca Juga: Muncul Dua Kasus Positif Covid 19 di Banjar, Ubah Warna Peta Kelurahan Mekarsari Jadi Merah
Menurut Dirut Perumdam Tirta Anom Banjar, E. Fitrah Nurkamilah, melalui Kabag Hubungan Langganan Drs Taufiqurochman dan Kasubag Pelayanan dan Baca Meter, Hasan Rosihin, SH., Jumat 28 Januari 2022, hujan deras dan angin kencang terjadi Selasa, 25 Januari 2022 sore.
Kejadian itu mengakibatkan sejumlah pohon roboh dan menimpa instalasi pengolahan air. Akibatnya, distribusi air PDAM terganggu atau tak mengalir normal lagi.
"Perbaikan IPA akibat bencana itu diperlukan waktu beberapa hari. Sebenarnya saat air tak mengalir ke pelanggan seperti biasanya, PDAM juga merasa dirugikan karena air tak bisa dijual," ujar Taufiqurochman.
Kendati begitu, saat situasi ada bencana, pihak PDAM selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik, mencukupi kebutuhan air pelanggan.