KABAR PRIANGAN - Pandemi Covid 19 yang sempat memukul hingga membuat para pelaku usaha di Tasikmalaya terpuruk dalam dua tahun terakhir ini, kini mulai reda. Pelaku usaha pun mulai menggeliat lagi.
Sejumlah persiapan tenaga, pikiran serta sisa energi yang terkuras semasa pandemi Covid 19, kembali bergerak dengan kegigihan menyongsong hari esok akan lebih baik.
Pandemi Covid 19 itu pun tidak sampai menyurutkan semangat para pelaku teh di Tasikmalaya. Meski penjualan menukik drastis, produksi teh masih tetap dijalankan.
Baca Juga: Pilrek Unsil Tasikmalaya Masuki Babak Final, Perwakilan Kemendikbud Ristek Bakal Datang Langsung
Tasikmalaya sendiri merupakan perkebunan teh ketiga terbesar di Pulau Jawa. Hampir 70 persen kebutuhan nasional disuplai Provinsi Jawa Barat yang salah satunya dari Tasikmalaya.
Salah satu yang terimbas badai Covid 19 adalah perusahaan teh dan kopi terkemuka di Tasikmalaya, Taraju Village (Tarvill). Kini perusahaan tersebut kembali menapakkan kakinya setelah sempat terpuruk akibat produksi teh dan kopi sempat terhambat penjualannya.
"Saat ini kami mencoba bangkit dari kepungan ganasnya pandemi Covid 19," kata Komisaris Utama Tarvill Cahya Gandara didampingi Direktur Rai Bawa Nugraha, saat memberikan keterangan pers di kantor barunya, Kawasan Cikadongdong Kabupaten Tasikmalaya, Jumat 11 Maret 2022.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Kota Banjar Jadi Sorotan, Anggaran Biayanya Rp 10 Miliar
Peresmian kantor baru tersebut dihadiri Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf, Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari, Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Ary Sutrisno, dan Tokoh Kabupaten Tasikmakaya Iwan Saputra.