Aisyah mengatakan, “Kaana Rosululloh Shallallahu Alaihi Wasallam, ya syumu syaban kullahu”.
“Nabi pernah puasa bulan Syaban secara penuh. Tapi tidak tiap tahun. Pernah. Itulah dalil kalau nanti ada orang puasa sebulan penuh di bulan Syaban, maka bolel. Dalilnya tadi,” kata Ustad Abdul Somad.
UAS menjelaskan, ada dua alasan kenapa Rasulullah mengistimewakan Bulan Syaban. Pertama, kata UAS, karena banyak orang yang melupakan Bulan Syaban.
“Bulan Rajab karena termasuk Bulan haram, banyak orang beribadah di bulan ini. Begitu pun dengan Ramadan. Nah, bulan Syaban yang berada di antara Rajab dan Ramadan ini banyak dilupakan banyak orang,” katanya.
Menurut UAS, ibadah yang dilakukan saat banyak orang yang melupakannya, nilai ibadahnya menjadi tinggi dan istimewa.
Baca Juga: Motor Karyawan Minimarket di Babakan Pangandaran Dicuri Maling, Saat Diparkir di Halaman
“Contohnya tahajud. Banyak orang melupakan tahajud, maka ketika kita shalat tahajud, maka besar pahalanya. Doanya tak terhalang,” kata UAS.
Alasan yang kedua, karena di Bulan Syaban ini catatan amal umat manusia diangkat. Rasulullah bersabda, “Aku ingin saat amalanku diangkat, aku dalam keadaanb berpuasa”.
2. Membaca Alquran