KABAR PRIANGAN - Sejak pandemi Covid 19 melanda sejak dua tahun terakhir ini, memaksa semua sektor hampir terkena dampaknya. Terutama sejumlah sektor usaha atau industri rumahan sehingga perekonomian di Indonesia pada umumnya menurun.
Tak sedikit perusahaan yang gulung tikar dan jutaan warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun di Tasikmalaya para pelaku usaha atau industri rumahan kerajinan atau handycraft anyaman mampu bertahan dan tidak terkena imbas dari merebaknya pandemi.
Bahkan kini menjadi basis dalam pemulihan ekonomi rakyat. Hasil kerajinan anyaman dari Tasikmalaya tersebut tetap dicari bahkan pemasaran selama pandemi menembus pasar internasional.
Baca Juga: Wabup Tasikmalaya Tak Datang Audiensi di DPRD Padahal Sudah Dijadwalkan, Warga Karangnunggal Kecewa
Adalah usaha atau industri rumahan kerajinan anyaman tepatnya di Kampung Jalan Cagak, Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Adanya pandemi Covid 19 bagi mereka sama sekali tidak pernah merasakan dampaknya.
Hal itu dibuktikan dengan terus meningkatnya produksi dan pesanan anyaman berbagai model dan ukuran. Baik pasar lokal, nasional bahkan pasar internasional masih terus terbuka lebar.
Dengan demikian ratusan warga sekitar tetap masih bekerja menganyam. Bahkan ketika warga lainnya kelimpungan dan harus kehilangan mata pencahariannya sebagai buruh saat dihantam pandemi Covid 19.
"Malah pengrajin anyaman yang dilakoninya tetap banjir pesanan dan produksi meningkat," kata salah seorang perajin, Elis, disela-sela kesibukannya, Senin 21 Maret 2022.