Network
KABAR PRIANGAN - Menuju Indonesia emas 2045, Pemkot Banjar kejar target percepatan penurunan stunting. Mulai tahun 2023, ditargetkan di Kota Banjar tidak ada lagi ibu hamil dan bayi yang dilahirkan dengan kondisi stunting.
Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana seusai menghadiri rakor percepatan penurunan stunting Aula Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Banjar, Kamis 24 Maret 2022.
"Persentase stunting mengalami penurunan sekarang ini, dari 9,3 persen menjadi 8,7 persen. Ini data riil hasil perhitungan dinas di Kota Banjar," ucap Nana.
Baca Juga: Pecah Ban, Mobil Boks Oleng ke kanan dan Hantam Truk Diesel di Cigembor Ciamis
Menurut Nana, upaya menurunkan stunting di Kota Banjar diperlukan kolaborasi, semua pihak dilibatkan sampai tingkat desa kelurahan.
Diketahui, stunting ini merupakan masalah kekurangan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi. Kondisi ini berdampak terhadap gangguan pertumbuhan anak menjadi kerdil dari standar usia normal.
Adapun persentase jumlah stunting dengan jumlah penduduknya per kecamatan, Kecamatan Banjar sebanyak 133 dari penduduk 3.694 (3,60 %), Kecamatan Purwaharja 115 orang dari penduduk 1.571 jiwa (7,32 %), Kecamatan Pataruman 428 orang dari penduduk 2.969 (14,42 %).
Baca Juga: Disinyalir Ada Unsur Kelalaian, TKP Longsor Galian Pasir Ilegal di Tasikmalaya Diidentifikasi Polisi
Selain itu Kecamatan Langensari sebanyak 236 dari penduduk 2.259 (10,45 %). Jika ditotalkan stunting se-Kota Banjar sebanyak 912 dari total penduduk Kota Banjar 104.93 orang (8,69 %).*
