Atap Daun Dahon di Pangandaran Masih Banyak Peminatnya, Namun Kurang Generasi Penerus

- 27 Maret 2022, 19:39 WIB
Salah seorang pengrajin atap daun dahon di Kampung Tagog, Bojong Karekes Desa/Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Sabtu 27 Maret 2022.*
Salah seorang pengrajin atap daun dahon di Kampung Tagog, Bojong Karekes Desa/Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Sabtu 27 Maret 2022.* /Kabar-Priangan.com/Nishfa Farid Rijal

KABAR PRIANGAN - Tiga pengrajin atap dahon tampak menganyam daun dahon di halaman rumah Abah Ejon di Tagog, Bojong Karekes, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Sabtu, 27 Maret 2022 siang.

Kegiatan menganyam daun dahon ini sudah turun temurun, namun seiring peralihan zaman kini hanya tinggal beberapa generasi.

Menurut pengrajin atap daun dahon, Iti (65), kegunaan atap daun dahon awalnya sebagai atap rumah tradisional Sunda. Namun belakangan diminati untuk arsitektur atau orang-orang yang membangun bangunan megah.

Baca Juga: Tim Nasyid TPA Al Hidayah Cikiara Cipedes Tasikmalaya Juara 1 FASI Nasional 2022, Jabar Raih Juara Umum

"Bangunan supaya menarik ditambahi aksesoris atap daun dahon, bahkan rumah makan pun sebagian menggunakan atap dahon," ujarnya.

Lanjut Iti, daun dahon diambil dari pohon dahon sekitar sungai. Saat musim hujan semakin daunnya bagus untuk dianyam.

"Biasanya kami menerima pesanan bisa sampai 100 lapis dahon. Dari kami dihargai Rp 1.500, namun jika sudah ke pengrpul mungkin bisa sampai Rp 2.000 atau Rp 2.500," ujarnya.

Baca Juga: Seorang Petani Tewas Tersengat Listrik di Sumedang

Adapun pengiriman atap daun dahon ini tidak hanya ke daerah Pangandaran saja. Bahkan juga sampai Banjar, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Sumedang, Jakarta, sampai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x