KABAR PRIANGAN - Tiga pengrajin atap dahon tampak menganyam daun dahon di halaman rumah Abah Ejon di Tagog, Bojong Karekes, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Sabtu, 27 Maret 2022 siang.
Kegiatan menganyam daun dahon ini sudah turun temurun, namun seiring peralihan zaman kini hanya tinggal beberapa generasi.
Menurut pengrajin atap daun dahon, Iti (65), kegunaan atap daun dahon awalnya sebagai atap rumah tradisional Sunda. Namun belakangan diminati untuk arsitektur atau orang-orang yang membangun bangunan megah.
"Bangunan supaya menarik ditambahi aksesoris atap daun dahon, bahkan rumah makan pun sebagian menggunakan atap dahon," ujarnya.
Lanjut Iti, daun dahon diambil dari pohon dahon sekitar sungai. Saat musim hujan semakin daunnya bagus untuk dianyam.
"Biasanya kami menerima pesanan bisa sampai 100 lapis dahon. Dari kami dihargai Rp 1.500, namun jika sudah ke pengrpul mungkin bisa sampai Rp 2.000 atau Rp 2.500," ujarnya.
Baca Juga: Seorang Petani Tewas Tersengat Listrik di Sumedang
Adapun pengiriman atap daun dahon ini tidak hanya ke daerah Pangandaran saja. Bahkan juga sampai Banjar, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Sumedang, Jakarta, sampai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.