KABAR PRIANGAN - Mahalnya harga minyak goreng di pasaran ternyata berdampak terhadap penjualan komoditas pasar lainnya menjelang Ramadan tahun ini. Padahan biasanya, saat akan memasuki Ramadan, penjualan sejumlah komoditas di pasar meningkat dibanding hari-hari biasa.
Salah satu yang terdampak mahalnya harga minyak goreng terjadi pada penjualan komoditas sayuran dan daging ayam di pasaran. Pantauan di Pasar Cikurubuk Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Senin 28 Maret 2022,
banyak pedagang sayuran yang mengeluhkan penurunan omset penjualan dagangannya. Menurut para pedagang omset penjualan sayuran jelang Ramadan tahun ini jauh menurun dibanding tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya harga minyak goreng tidak melonjak luar biasa seperti tahun ini.
Baca Juga: Dua Hari, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar Lebih, Akibat Longsor di 10 Titik di Kota Tasikmalaya
Salah satu alasannya, kata sejumlah pedagang, menurunnya omset dagangan mereka sebagai dampak dari mahalnya harga minyak goreng tahun ini.
"Ya salah satunya sebagai dampak dari tingginya harga minyak, sehingga seperti sayuran jenis kol dan kentang penjualannya menurun drastis," ujar Yeni (48) salah seorang penjual sayuran di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya.
Yeni mengatakan, selain untuk disayur, sayuran yang dirinya jual biasanya dimasak oleh masyarakat dengan cara digoreng. Karena saat ini harga minyak gorengnya mahal, jadi masyarakat banyak yang tidak memaksakan untuk memasak sayurannya dengan cara digoreng.
Sehingga kondisi tersebut mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak belanja sayuran yang dampaknya penyerapan sayuran oleh masyarakat dari pedagang pasar menurun.