Sementara itu, Kepala Resort Pemangku Hutan (KPRH) Rancakalong Kabupaten Sumedang Suryana mengatakan, terjadinya longsor yang mengakibatkan dua warung nasi ikut terbawa, tidak menyebar korban jiwa, namun material warung dan isinya tertimpa reruntuhan longsor.
Baca Juga: MUI Ajak Masyarakat Sumedang, Tingkatkan Ibadah pada Bulan Ramadan
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dari jumlah warung itu sebanyak 17 unit, hanya 2 warung yang terbawa longsor yakni warung milik ibu Neha dan Ibu Erum," ucapnya.
Ia menambahkan, warung-warung tersebut dibangun oleh Perhutani tahun 1995.
"Untuk keamanan masyarakat sekitar, kita instruksikan, semua warung ditutup selama 7 hari dan melihat kondisi-kondisi dilingkungan sekitar, apabila aman mungkin dilanjut untuk dagangnya dan jualannya," katanya.***