Kian Meresahkan, Ummat Islam Garut Nyatakan Penolakan Terhadap Paham Radikal

- 26 April 2022, 12:48 WIB
ALMAGARI beserta sejumlah element Islam dan masyarakat Garut lainnya kembali mendeklarasikan penolakan terhadap paham radikal dan anti tolerans yang kini masih marak di wilayah Kabupaten Garut.
ALMAGARI beserta sejumlah element Islam dan masyarakat Garut lainnya kembali mendeklarasikan penolakan terhadap paham radikal dan anti tolerans yang kini masih marak di wilayah Kabupaten Garut. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Maraknya penyebaran paham radikalisme di wilayah Kabupaten Garut kembali menjadi perhatian ummat Islam di kota dodol. Penegasan sikap berupa penolakan pun kembali digelorakan ummat Islam yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (ALMAGARI) bersama sejumlah elemen Islam lainnya.

Ketua ALMAGARI, KH Aceng Abdul Mujib, menyebutkan beberapa waktu lalu bersama sejumlah elemen Islam lainnya pihaknya telah menggelar silaturahmi dan buka bersama.

Kegiatan itu dilaksanakan di Ponpes Suci, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Minggu, 24 April 2022.

Baca Juga: Jembatan yang Hancur Akibat Banjir Bandang di Sukalilah Garut Belum Diperbaiki

"Acara silaturahmi itu bertajuk Menjaga Toleransi Kebhinnekaan yang berasaskan Pancasila dalam bingkai NKRI. Kegiatan itu diakhiri dengan pernyataan bersama terkait komitmen untuk selalu menjaga NKRI dari ideologi-ideologi yang merusak," ujar Mujib, Selasa, 26 April 2022.

Dikatakannya, kegiatan itu didasari keprihatinan dan kekhawatiran atas keberadaan paham radikal yang saat ini telah menyusup di tengah-tengah masyarakat. Salah satu paham radikal yang saat ini telah tumbuh di masyarakat akar rumput dan patut diwaspadai di antaranya Negara Islam Indonesia NII.

Untuk mencegah hal yang tak diharapkan akibat terus tumbuh dan berkembangnya paham NII, tutur Mujib, pihaknya meminta pemerintah mulai dari pusat sampai daerah untuk bertindak tegas.

Baca Juga: Polres Garut Antisipasi Titik Bencana di Jalur Mudik

Jika tidak, keberadaan NII akan semakin marak dan tentu menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya ummat Islam.

Mujib menilai, keberadaan Satgas Anti Radikalisme dan Intoleransi bentukan Bupati Garut belum efektif bahkan terkesan tidak berjalan. Ia pun mendesak DPRD Garut untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja Satgas.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x