"Oleh karena itu hentikan pelecehan agama, untuk agama manapun, lagian nanti masa depan (pelaku) gimana? Kalau sudah melakukan tindakan itu," katanya.
Maka kepada para orangtua, Uu mendorong agar melakukan pengawasan terhadap anak- anaknya. “Terpenting, yakni memfasilitasi anak untuk belajar pendidikan ukhrawi disamping pendidikan umum yang dilakukan secara formal di sekolah,” katanya.
Sehingga anak- anak lebih paham agama, dan punya karakter akhlak yang baik. Lebih jauh lagi, tidak mudah terprovokasi oleh paham- paham yang menyimpang, yang memicu terjadinya tindak pelecehan terhadap simbol- simbol agama manapun.
"Sebagai orang tua tolong berilah pengalaman keagamaan bagi anak-anak, kalau mereka memahami tentang agama diharapkan mereka tidak akan seperti itu. Setidaknya mereka akan tahu dosa, tahu surga dan neraka. Maka tolong berilah pemahaman," katanya.
"Maka disamping pendidikan formal yang bersifat umum, kasih juga pendidikan agama yang bersifat ukhrawi. Mengapa mereka berani melakukan pelecehan terhadap agama? Karena mereka merasa pintar dan agama diinjak- injak," tukasnya.
Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Citengah Sumedang, Bocah asal Indramayu Hilang Terseret Air
Sehingga menurutnya hal ini menjadi tanggungjawab bersama agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Saya minta masyarakat untuk mengawasi, masyarakat jangan apriori, diminta tindakan dari masyarakat, tindakan yang tidak melanggar aturan,” katanya.
Misalnya, kata Uu, pelaku dipanggil oleh tokoh masyarakat, atau dilaporkan dengan dibawa orangnya.