Network
KABAR PRIANGAN - Upaya penanggulangan bencana banjir bandang di aliran Sungai Cihonje, wilayah Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan, kini telah memasuki masa transisi.
Berbagai upaya, terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, dalam rangka penanganan bencana banjir bandang yang terjadi di kawasan wisata Desa Wisata Citengah.
Termasuk upaya penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, guna mengungkap penyebab bencana banjir bandang yang telah merenggut korban jiwa bocah berusia 13 tahun asal Indramayu.
Menyikapi berbagai persoalan tersebut, sejumlah organisasi pariwisata di Kabupaten Sumedang, yakni Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) dan DPC Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), kini mulai menyampaikan pernyataan sikap.
Pernyataan sikap dari kedua organisasi pariwisata di Kabupaten Sumedang ini, disampaikan melalui siaran pers, yang disebarluaskan kepada sejumlah awak media.
Dalam siaran pers tersebut, Ketua BPC PHRI Kabupaten Sumedang H. Nana Mulyana, menyebutkan ada delapan sikap yang diambil BPC PHRI dan PUTRI, dalam menyikapi musibah bencana banjir yang melanda kawasan wisata Citengah.
Baca Juga: Tebing 10 Meter di Ciherang Sumedang Longsor, Dua Rumah Terancam
"Menyikapi musibah yang terjadi di kawasan wisata Citengah ini, kami para pelaku pariwisata yang tergabung dalam BPC PHRI dan DPC PUTRI Kabupaten Sumedang, telah sepakat untuk membuat pernyataan sikap," kata Nana Mulyana.
Delapan sikap yang diambil BPC PHRI dan DPC PUTRI Kabupaten Sumedang, dalam menyikapi bencana banjir bandang di kawasan wisata Citengah ini, pertama membiarkan semua yang berkompeten untuk bekerja dengan tenang, dan memberikan statement sesuai dengan kompetensinya.
