KABAR PRIANGAN - Kualitas sperma cukup berpengaruh terhadap kondisi janin. Jika sperma tidak sehat, maka ada resiko bayi yang dilahirkan pun kurang sehat, bahkan bisa stunting.
Untuk mengantisipasi bayi stunting, maka pasangan yang mau menikah diberikan edukasi pencegahan stunting. Salah satunya, calon pengantin (catin) jangan stres hadapi pernikahan.
Menurut Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas.
Baca Juga: Sikapi Tudingan Sayap Parpol, Dani: ACT Garut adalah Lembaga Independen
Hal itu dikatakan Nana Suryana di sela-sela acara Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) melalui Video Converence di Pendopo Kota Banjar, Kamis 12 Mei 2022.
Dijelaskan dia, pencegahan stunting seharusnya dimulai sejak pra nikah. Menurutnya, kondisi kualiatas sperma itu berpengaruh terhadap kondisi janin nantinya.
Atas hal itu, sejak persiapan pernikahan catin diharuskan tetap rileks dan jangan stres, supaya spermanya berkualitas dan melahir bayi sehat.
Baca Juga: Temuan PMK Pada Sapi di Kabupaten Tasikmalaya Terus Bertambah, Empat Pasar Hewan Ditutup
Makanya, diharapkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) memberikan edukasi kepada generasi muda yang belum menikah.