Wabah PMK di Garut Terus Merebak, Pemkab Bentuk Satgas Krisis Center

- 18 Mei 2022, 17:41 WIB
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman bersama petugas dari Diskanak Garut saat memeriksa sejumlah hewan ternak yang diduga terpapar wabah PMK di sejumlah peternakan.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman bersama petugas dari Diskanak Garut saat memeriksa sejumlah hewan ternak yang diduga terpapar wabah PMK di sejumlah peternakan. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

Untuk menentukan hewan mana yang dagingnya layak atau aman dikonsumsi, dokter hewan yang ada di tim satgas akan memilah dengan mengeluarkan surat keterangan sehat.

Baca Juga: Jelang Diresmikan Jokowi, DPRD, Pemda Garut dan Pelaku Usaha Kompak Bersihkan Situ Bagendit

Helmi menyampaikan, setiap hewan yang akan disembelih dan dikonsumsi masyarakat akan mendapatkan surat keterangan sehat. 

Jika ada hewan yang tak mendapatkan surat keterangan sehat, ia menyarankan untuk tidak dipaksakan untuk dipotong apalagi dagingnya dikonsumsi.

Selain itu, Helmi juga mengingatkan pemotongan hewan pun tak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk memastikan hewan yang telah dipotong dagingnya benar-benar aman untuk dikonsumsi, maka pemotongan harus dilakukan di rumah potong hewan (RPH).

Baca Juga: Jumlah Hewan Ternak di Garut yang Terpapar Wabah PMK Terus Bertambah

"Satgas juga mempunyai tugas untuk memberikan arahan dan obat-obatan kepada para peternak. Mereka juga harus mendistribusikan desinfektan yang akan digunakan untuk membersihkan kandang hewan ternak." ucap Helmi.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Sofyan Yani, membenarkan hasil pemeriksaan dan pendataan menunjukan jumlah hewan ternak yang terpapar PMK terus bertambah. 

Namun demikian, hingga saat ini kasus penyebaran wabah PMK di Kabupaten Garut belum dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Baca Juga: Meski Banyak yang Terpapar Wabah PMK, Stok Hewan Kurban di Garut Aman

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x