“Alhamdulillah kalau untuk harga sekarang mulai turun. Justu kalau harga terus naik, kami pedagang lebih kerepotan. Mudah-mudahan PMK-nya segera selesai, biar pembeli tidak khawatir,” lanjut Setiawan.
Pedagang daging sapi lainnya, Nunung, memiliki keluhan lain. Dimana gara-gara PMK, konsumen pembeli daging sapi menjadi lebih selektif bahkan sering rewel.
Mereka kini lebih teliti bahkan ragu-ragu ketika hendak membeli daging. Meski begitu, hal tersebut dinilai wajar sebagai bentuk kehati-hatian dan kewaspadaan masyarakat dalam membeli daging.
"Kini calon pembeli lebih rewel, suka tanya-tanya, ini daging sapi segar atau tidak? Kalau biasanya mereka langsung aja beli, kini lebih waspada. Mudah-mudahan saja PMK cepat selesai,” jelas Nunung.
Seorang pembeli daging sapi, Siti Rukoyah (42) mengaku dirinya memang lebih khawatir saat membeli daging sapi.
Baca Juga: Putus Cinta, Pemuda Asal Cibalong Tasikmalaya Sebarkan Video Mesum Mantan Pacar di Media Sosial
Sebab tidak mustahil, daging yang dibelinya merupakan daging sapi potong paksa dari hewan ternak yang terjangkit PMK. Ia pun memeriksa lebih teliti dan bertanya lebih detail terkait asal usul daging tersebut.
"Kebetulan setiap hari beli daging untuk keperluan warung nasi. Namun kini lebih khawatir, pasca munculnya penyakit yang menyerang sapi itu," jelas dia.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana menyatakan, untuk daging sapi yang terjangkit PMK aman untuk dikonsumsi.