Dampak Merebaknya PMK, Penjualan Daging Sapi Merosot 30 – 40 Persen. Pedagang: Pembeli Jadi Rewel

- 18 Mei 2022, 22:05 WIB
Penjualan daging sapi di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya kini mengalami penurunan pasca merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 18 Mei 2022*
Penjualan daging sapi di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya kini mengalami penurunan pasca merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 18 Mei 2022* /kabar-priangan.com/Aris MF/

Baca Juga: Ratusan Karyawan Perum Perhutani Garut Demo ke Kementrian LHK di Jakarta

“Asalkan untuk bagian organ tertentu, seperti jeroan, bagian mulut, lidah dan bagian kaki tidak ikut dikonsumsi,” katanya.

Sementara  untuk bagian lainnya aman, dengan memasak secara benar diatas suhu 70 derajat selama 30 menit, maka kata Heri, virusnya akan mati.

"Sebab PMK ini bukan penyakit Zoonosis, dalam artian tidak menular dari hewan ke manusia. Hanya saja, manusia bisa sebagai penular ke hewan," jelas dia.

Baca Juga: Ini Link Thread Sewu Dino yang Dinilai Lebih Horor dari KKN di Desa Penari

Meski begitu, pihaknya menyarankan untuk pemotongan hewan ternak yang terkena PMK harus tetap dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH). 

Untuk mengantisipasi terus menyebarnya kasus PMK, 4 Pasar Hewan di Tasikmalaya diintruksikan ditutup sementara, sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Penutupan itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran PMK pada hewan.***

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x