Heri mengatakan, selama ini dirinya memberikan jamu atau obat tradisional terhadap hewan ternaknya dua minggu sekali. Sehingga dirinya tidak panik dengan merebaknya informasi mengenai wabah PMK pada hewan ternak.
"Saya harap para peternak jangan panik, namun waspada harus," ucapnya.
Baca Juga: Tersandung Foto Mesra, Kades Cikareo Selatan Sumedang akan Bertahan Menjabat, BPD: Ada Pro Kontra
Ditambahkannya, wabah PMK ini sebenarnya sudah ditemukan sejak dulu, sehingga dirinya selalu menggunakan ramuan tersebut sebagai antibiotik alami. Selama ini khasiatnya dapat mencegah terjangkitnya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak khusunya sapi.
Baca Juga: Soal Rekrutmen P3K Tahun 2022, Begini Penjelasan BKPSDM Sumedang
"Namun jangan lupa juga terus mengecek kesehatan sapi dan membersihkan kandangnya serta memandikan ternak sapinya itu, supaya terhindar dari PMK," ujar Heri.*