KABAR PRIANGAN – Keributan yang terjadi dalam turnamen Liga Desa Garut 2/2022 yang melibatkan juga tawuran antar penonton, disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk salah satunya ada unsur judi atau taruhan.
Ketua Panitia Pelaksana Liga Desa Garut 2/2022, Wahyudin Somantri, berdasarkan investigasi di lapangan dan rapat koordinasi serta evaluasi pelaksanaan Liga Desa Garut 2/2022, banyak faktor yang jadi penyebab terjadinya kericuhan, seperti adanya unsur judi atau taruhan.
Faktor lainnya, kata dia, tidak puas atas keputusan wasit, tidak pahamnya penonton atau suporter terhadap aturan pertandingan, minimnya petugas keamanan, hingga kondisi lapangan yang tak ada jarak antara penonton dengan pemain.
Baca Juga: Pertandingan Liga Desa Garut Zona Satu Dipindahkan ke Lapang Makorem 062/Tn. Ini Alasan Panitia
"Kalau antar pemain tidak seberapa, jika terlibat pelanggaran lalu disanksi dengan kartu pun beres,” kata Wahyudim, Sabtu, 21 Mei 2022.
Namun kalau suporter atau penonton, kata dia, mereka tidak mudah menerima begitu saja. “Apalagi bagi mereka yang terlibat taruhan atau judi,” katanya.
Selain itu, ujar Wahyudin, kondisi lapangan juga dapat berpengaruh, dimana penonton berada persis di garis lapangan.
“Seperti di zona 1 Lapang Tanjung, antara penonton ke garis lapang tidak ada jarak atau sekat. Termasuk pula di setiap pertandingan sangat minim petugas keamanan," ujarnya.